TPAI Silaturahmi ke MUI, Sebuah Ikhtiar untuk Menjaga Akidah Islam

 

Kamis, 7 Oktober 2021

Faktakini.info

*SILATURAHMI KE MAJELIS ULAMA INDONESIA, SEBUAH IKHTIAR UNTUK MENJAGA AKIDAH ISLAM*

Oleh : *Ahmad Khozinudin, S.H.*

Advokat, Aktivis Gerakan Islam

Kamis (7/10), penulis bersama sejumlah Advokat yang terhimpun dalam Tim Pembela Akidah Islam (TPAI), dipimpin Bang Ahmad Yani berkunjung dan bersilaturahmi ke Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta. Sejumlah advokat turut hadir, seluruh advokat yang hadir juga bagian dari Penasehat Hukum Irjen Pol Napoleon Bonaparte.

Nampak ada Bang Herman Kadir, Bang Azam Khan, Rekan Yasin, dan sekitar 12 advokat turut menghadiri. Sementara itu, KH Dr. Amirsyah Tambunan selaku Sekjen MUI dan Wasekjen Bidang Hukum dan Perundang-undangan, H. Rofiqul Umam Ahmad, SH, MH, bertindak mewakili MUI menerima rombongan silaturahmi.

Silaturahmi berlangsung begitu hangat, diawali pembukaan dari Wasekjen MUI yang selanjutnya mempersilahkan kepada perwakilan rombongan untuk menyampaikan maksud kedatangan. Selain Bang Ahmad Yani, ada juga Bang Herman Kadir, Rekan Yasin, Bang Azam Khan juga penulis sendiri, menyampaikan beberapa aspirasi, pandangan dan harapan kepada MUI.

Dalam kesempatan tersebut, Bang Yani selaku pimpinan rombongan menyampaikan pentingnya sinergi antara MUI dengan aktivis untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang mendera umat khususnya yang berkaitan dengan upaya menjaga akidah Islam.

Sejalan dengan Bang Yani, Bang Kadir dalam penyampaiannya diawal menegaskan pentingnya menjaga akidah umat sekaligus memberikan komitmen untuk membela seluruh ulama secara probono (gratis), sehubungan dengan tugas ulama yang mendapatkan masalah hukum karena aktivitas dakwahnya.

Bang Azam dan Rekan Yasin mengeluhkan bagaimana banyaknya para penista agama yang luput dari jerat hukum, meskipun telah dilaporkan kepada polisi. Sejumlah nama seperti Ade Armando, Deny Siregar, Abu Janda, Sukmawati, menjadi topik perbincangan seputar tindakan mereka yang melecehkan agama Islam.

Penulis sendiri menyampaikan pentingnya MUI memberikan pandangan dan pembelaan terhadap sejumlah isu yang berkembang, seperti menjelaskan kedudukan penghina Rasulullah Saw dan sanksi hukumannya dalam pandangan syariat Islam. Agar umat Islam paham dan semua orang tahu, sehingga tidak gampang melecehkan agama Islam.

Yang unik dan menarik adalah kisah Bang Yani yang menceritakan kronologi bagaimana sampai Si Kace mendapatkan 'tindakan terukur' dari Irjen Pol Napoleon Bonaparte. Sejak kesombongan Kace pertama memasuki Rutan Bareskrim, kembali  menghina Rasulullah Saw Walaupun sudah dinasehati, hingga cerita 'plastik berisi kotoran manusia' (Qadarullah Toilet mampet, sehingga seluruh kotoran terbungkus plastik, siap pakai untuk 'luluran') yang dilumurkan ke muka kace  dan dibalurkan keseluruh tubuhnya. Sampai pada titik Kace telah menginsyafi kesalahan dan membuat pernyataan permohonan maaf kepada seluruh umat Islam. 

Sesekali, diantara kami tertawa lega mendengar cerita kace yang 'dihinakan dengan kotoran manusia' sebagai akibat tindakannya yang menghina Rasulullah Saw. Sejumlah senyum tersimpul, meski diantaranya tertutupi masker.

Saat memberikan tanggapan, KH Dr. Amirsyah Tambunan selaku Sekjen MUI begitu berterima kasih atas sejumlah masukkan. Menceritakan sejumlah tindakan yang telah ditempuh MUI sehubungan dengan penjagaan akidah Islam seperti pada kasus Lia Eden, Musadik dan Ahmadiyah.

MUI juga menghimbau perlunya dilakukan sinergi dan komunikasi yang lebih intens (non formal), agar apa yang menjadi hajat bersama yakni terjaganya akidah Islam bisa terwujud sempurna. H. Rofiqul Umam Ahmad, SH, MH menambahkan dengan menyampaikan sejumlah informasi penting bagi audiens.

Diakhir silaturahmi, disepakati pentingnya dijalin komunikasi yang lebih intensif. Kedua belah pihak saling menyadari pentingnya membagi tugas dan peran dalam ikhtiar menjaga akidah Islam.

Sebelum rombongan pamit, KH Dr. Amirsyah Tambunan meminta semua yang hadir untuk berfoto bersama. Setelah itu, kami akhirnya pergi meninggalkan kantor MUI. [].

Foto: Ahmad Yani