Ungkap Tes PCR di LN Gratis, Ustadz Hilmi: Sejahat-jahat Manusia adalah yang Ambil Keuntungan
Rabu, 27 Oktober 2021
Faktakini.info, Jakarta - Ustadz Hilmi Firdausi turut menyoroti harga tes PCR yang kini kembali mengalami penurunan harga.
Melalui akun Twitter pribadinya @Hilmi28, ia menanggapi harga tes PCR yang beberapa kali turun.
Mulai dari harga sekitar Rp 1 jutaan, hingga kini turun menjadi Rp 300.000 sesuai arahan Presiden Jokowi.
Atas hal tersebut, Ustadz Hilmi lantas menyinggung soal keuntungan yang diperoleh dari adanya tes PCR.
"Dulu sempat 1jtaan, trs turun 800an, terus 495rb skrg 300rb...kebayang kan untungnya?," ujarnya dilansir Galamedia dari akun Twitter @Hilmi28 pada Selasa, 26 Oktober 2021.
Dalam unggahan yang sama, Hilmi turut membandingkan harga tes PCR di Indonesia dengan sejumlah negara lain, seperti India.
Dikatakan Hilmi, harga tes PCR di India yang berada di bawah angka Rp 100 ribu, sementara di Australia dan Selandia Baru tes PCR diberikan secara gratis.
"Di India konon harga PCR dibawah 100rb. Di Aussy & NZ malah free," tuturnya.
Tak berhenti disitu, Hilmi juga turut mengutip pernyataan dari seorang ulama yang menyebut bahwa sejahat-jahat manusia adalah orang yang mengambil keuntungan di tengah kesulitan orang lain.
"Kata Kyai sy, sejahat2 manusia adlh org yg mengambil keuntungan di tengah kesulitan org lain," terangnya.
Meski begitu, Hilmi mencoba untuk berpikir positif. Ia berharap agar orang seperti itu tidak terjadi di Indonesia.
"Smg ini tdk terjadi lg di NKRI," katanya.
Usai diberlakukannya kewajiban penggunaan tes PCR untuk syarat penumpang pesawat, Presiden Jokowi meminta agar harga tes PCR tersebut diturunkan menjadi Rp 300 ribu.
Selain itu, Jokowi meminta pula agar masa berlaku dari tes PCR tersebut diperpanjang menjadi tiga hari.
Informasi terebut disampaikan melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan.
"Arahan presiden agar harga PCR dapat diturunkan menjadi Rp 300 ribu dan berlaku selama 3x24 jam untuk perjalanan pesawat," kata Luhut dilansir Galamedia dari Antara.
Kewajiban penggunaan tes PCR sebagai syarat penerbangan tersebut menurutnya diberlakukan agar bisa menyeimbankan relaksasi yang dilakukan pada aktivitas masyarakat, khususnya pada sektor pariwisata.
Perlu diketahui, awalnya harga tes PCR sendiri dipatok dengan harga Rp 1 juta lalu diturunkan kembali menjadi Rp 495.000 hingga Rp 525.000, hingga akhirnya kini menjadi Rp 300.000.
Beredar pula informasi, di Uni Emirat Arab tes PCR gratis untuk warganya, kecuali orang asing bayar Rp 200 ribu.
Pada pemutaran gratis tersebut, Menkeu UEA menjelaskan bahwa sejak merebaknya pandemi, sektor kesehatan pemerintah telah melakukan 99 persen tes secara gratis, menunjukkan keseriusan kementerian untuk melakukan pemeriksaan gratis untuk semua penduduk.
“Tes penyaringan gratis telah dilakukan oleh kementerian di seluruh negeri untuk memastikan keselamatan semua orang. Semua orang yang diduga terjangkit virus atau mereka yang memiliki gejala Covid-19 diperiksa secara gratis di semua fasilitas pemerintah,” katanya.
Sedangkan untuk orang asing tes covid PCR berbiaya 50 dirham atau tidak sampai Rp. 200 ribu.
Bila pemerintah Indonesia menyatakan tes PCR itu sudah murah, maka hal tsb merupakan pembohongan publik. Karena realita banyak negara yang mengenakan biaya PCR jauh lebih murah bahkan gratis bagi warga negaranya.
Foto: Ustadz Hilmi Firdausi
Sumber: oposisicerdas.com, khalejtimes.com