Ustadz Alfian Tanjung: MOBILISASI NASIONAL (Gerakan Perlawanan Kita)

 



Jum'at, 29 Oktober 2021

Faktakini.info

*MOBILISASI NASIONAL II*

(Gerakan Perlawanan Kita)

Oleh : Alfian Tanjung*

Gerakan offensif kaum penjajah Kuning dan Putih menjadi "semakin lancar"  dengan dukungan para pencari dunia, Pengkhianat dan Komprador.

Hal ini membuat perjalanan perjuangan semakin mengasyikkan dan bisa menyebabkan banyak jatuh korban. Untuk itu perlu dilakukan upaya mobilisasi dalam pengertian yang sesungguhnya. Sejak akhir Agustus  2021 operasi pisik maupun ujaran kebencian semakin kuat frekuensi dan ragam kekejiannya :

1. Sejak tahun 1998-2021 upaya untuk melemahkan dan memadamkan cahaya dan suara dakwah *amar ma'ruf nahi munkar* terjadi secara berkelanjutan dan semakin terang-terangan alias berani.

2. Dengan adanya pandemi alias wabah virus cina alias Covid 19 (selanjutnya Covid 22) yang semua itu merupakan operasi pelumpuhan secara TSM, Terstruktur, Sistematis dan Massif. Serta berkelanjutan.

3. Insiden Ustadz Alex di Tangerang, Ustadz Abu Syahid Chaniago Batam, Ustadz Jamaludin Bekasi, pembakaran Mimbar Masjid di Makassar dan penghilangan Patung diorama Pak AH Nasution, Pak Suharto, Pak Sarwo Eddie dan Pahlawan Revolusi merupakan *Alarm lampu Merah* sebagai isyarat kuat PKI bergerak.

*Apa Gerakan Kita ?*

1. Kudeta Militer PKI Madiun1948 kita gagalkan, Pemberontakan G30S/PKI 1965 kita hancurkan. Kudeta konstitusi Merayap sejak 2002 sampai 2020 semakin *Kentara* harus bisa dan.pasti bisa kita berantas atas izin dan Ridho Allah SWT. Bagaimana caranya ?

2. Setiap individu sebagai warga bangsa Indonesia, sebagai umat beragama terkhusus kaum Muslimin dan Muslimat, harus meneguhkan nilai transenden ketuhanannya yakni  *Keimanan dan Ketaqwaan* dalam wujud gerakan *Dakwah dan Jihad* menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI yang dirahmati Allah SWT.

3. Seluruh keluarga, rumahtangga warga bangsa Indonesia, lakukan konsolidasi internal dengan menjaga nilai ibadah, aqidah, muamalah serta ruh *Dakwah dan Jihad* seluruh anggota keluarga baik batih maupun keluarga besar.

4. Institusi keumatan, Masjid; Sekolah/Pesantren/kampus, pasar rakyat, pusat kesehatan dan ormas, orpol dan satuan gugus keumatan agar merapatkan barisan, bersiap untuk menghadapi kemungkinan terburuk.

5. Keberadaan TKA Cina yang sejatinya pasukan Merah harus terus diwaspadai, diidentifikasi dan terpetakan posisi, data base dan kekuatan mereka secara komprehensif dan akurat. Demikian pula dengan keberadaan Intelejen Melayu pengasong Zionis dan Komunis, dengan jembatan sepilis.

6. Benteng terkuat kita yakni : Ulama, Santri dan Barisan Islam harus terkoneksi kuat dan terkonfirmasi dengan patriot sudirman dan bhayangkara yang anti PKI. Millenial Patriotik Jihadis harus turut total back up sebagai *Mujahidin Digital* untuk merebut dan mengokohkan Kemerdekaan Indonesia.

7. Lakukan pendekatan pada Allah SWT secara normatif, upayakan memenuhi kriteria Ideal dan keutamaannya secara khusyu' dan tuma'ninah.

Akhirnya kita hadapi apa yang terjadi dengan segala daya dan potensi, dengan terus memohon *Pertolongan Allah SWT*

Bismillahirtohmanirrohin

Allahu Akbar !

Merdeka !

Bumi Banten,

Selasa, 28 September 2021

*Penulis adalah Pimpinan Taruna Muslim