Abuya KH Ahmad Qurthuby Jaelani Tokoh Salafiyah Intelektual
Selasa, 2 November 2021
Faktakini.info
TOKOH ULAMA SALAFIYAH INTELEKTUAL
Syaikhuna wamurobbi ruhina Abuya al-Fahani al-Bantani hafızahullah merupakan seorang tokoh ulama istiqomah (lurus) yang INTELEKTUAL. Ya, meskipun sejarah tidak pernah mencatat-Nya sebagai individu yang pernah mengenyam pendidikan formal di tingkat SMP dan SMA, terlebih jenjang UNIVERSITAS alias perguruan tinggi, tapi kecerdesannya yang luar biasa telah sukses mengimbangi bahkan mengungguli daya dan kapasitas para cendekia dan tokoh nasionalis intelektual jebolan akademi, baik dari dalam maupun luar negeri.
Adalah sesuatu yang tentu sangat mengherankan, seorang tokoh ulama yang hanya jebolan pesantren bale rombeng, dan tidak sama sekali melek tembok kampus, bukan pribadi bersandang gelar insinyur, profesor serta doktor, akan tetapi mahir dan pandai berbicara dengan bahasa BAKU sesuai ilmu sastra atau sistem tata bahasa Indonesia yang sebenarnya. Narasi dan gaya bicaranya begitu perlente (rapih), bak seorang guru sastra (tentu ini tidak berlebihan, bukan karena fanatik buta).
Akhirnya saya sadar, futuh Allah dan Laduni itu telah menghinggapi dan menyelimuti ruhani beliau sang guru murobbi ruhi. Sehingga jangankan ilmu agama yang sejatinya memang bidang yang ditekuninya, lebih dari itu, aneka ragam disiplin ilmu umum seperti politik dan wawasan kebangsaan pun, begitu hebat beliau memaparkan-Nya. Maka sangat tak heran, jika kualitas intellectual-Nya yang luar biasa itu kemudian memikat hati seorang imam besar Doktor al-Habib Muhammad Rizieq bin Husain Syihab untuk mengangkat dan menobatkan-Nya sebagai ketua umum FPI (front persaudaraan Islam).
Subhanallah. Beliau telah membuktikan bahwa santri jebolan bale rombeng pun bisa tampil sebagai sosok alim yang intelektual, bahkan bisa mengungguli kapasitas intelektual-Nya insinyur, profesor dan doktor sekalipun. Pernah suatu ketika, beliau bercerita di hadapan kami para santrinya, bahwa "saat mengisi ceramah di daerah Jakarta, MC memanggil akang profesor doktor Buya KH padahal sekolah juga cuma S1 & D1". Sontak kami pun tertawa lepas. Apa artinya? Artinya beliau itu mumpuni tidak hanya dalam bidang agama, namun juga dalam ilmu umum, semisal penguasaan bahasa (baku & intelek), ilmu politik dan wawasan kebangsaan, oleh sebab itu, MC pun dengan sotoynya menyebut beliau profesor doktor.
SEMOGA ALLAH SWT MELIMPAHKAN RAHMAT DAN BERKAH-NYA KEPADA KITA SEMUA, SEBAB WASILAH
BELIAU. AAMIIN ALLAHUMMA AAMIIN.
PENULIS : MUHAMMAD HAITAMI (BID. BAHTSUL DPD FSI BANTEN)