Hasil Uji Lab: Nasi Kotak dari PSI di Koja Terkontaminasi Bakteri dan Tidak Higienis
Rabu, 3 November 2021
Faktakini.info, Jakarta - Nasi kotak berlogo Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dibagikan di Kampung Beting, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, yang menyebabkan keracunan massal warga setempat diduga karena makanan kurang matang dan kurang higienis.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Yudi Dimyati mengatakan, hasil pengujian Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta terhadap sampel nasi kotak yang diduga menyebabkan 35 warga mengalami muntah dan mual itu, ternyata mengandung bakteri Escherichia coli melebihi batas normal.
“Makanannya tidak kadaluwarsa tapi tidak higienis,” kata Yudi saat dihubungi di Jakarta, Rabu (03/11/2021).
Menurut Yudi, dugaan penyebab kontaminasi bakteri E.coli pada sampel nasi kotak karena pengolahan bahan makanan yang dilakukan juru masak kurang bersih, sehingga tidak menghilangkan kontaminasi bakteri di dalam makanan.
“Kurang bersih dan kurang matang, kan bisa. Karena kurang higienis, maka ada bakteri E.coli, jadi bukan karena kedaluwarsa,” katanya.
Yudi juga mengklarifikasi pernyataan di sejumlah media massa, yang sebelumnya memberitakan bahwa pengujian sampel nasi kotak PSI dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Menurut dia, petugas BPOM memang mendampingi petugas Puskesmas mendatangi lokasi warga yang keracunan dan pengambilan sampel makanan pada Selasa (26/10) lalu. Selanjutnya, sampel makanan tersebut dibawa petugas Puskesmas ke Labkesda.
Labkesda kemudian mengeluarkan hasil pengujian sampelnya pada 29 Oktober 2021. Dari hasil pemeriksaan, sejumlah sampel dari nasi, telur, buncis, dan selada, oleh Labkesda, terdapat kontaminasi E.coli yang melebihi ambang batas nilai normal.
“Normal misal 1×10′, bila lebih dari 1×10′ dapat berdampak pada organ pencernaan manusia seperti diare dan muntah-muntah,” kata Yudi.
Foto: Nasi kotak dari PSI
sumber: ANTARA