Modernisasi Urusan Dunia YES!!!. Modernisasi Agama NO!!!
Rabu, 3 November 2021
Faktakini.info
Modernisasi Urusan Dunia YES!!!. Modernisasi Agama NO!!!
(Hb Idrus bin Ali al Habsyi S.Fil,i
Modernisasi dalam soal soal keduniaan yg belum ada aturannya dari Allah dan Rasul itu bisa di terima. Modernisasi dalam urusan2 keduniaan, seperti dalam urusan pertanian, perindustrian, kesenian, kebudayaan dll sebagainya, bisa diterima modernisasinya, selama sesuatu itu belum ada peraturan2 yg datang dari Kitabullah dan Sunnah Rasul. Dan juga selama tidak bertentangan dengan Syariat. Kalo dalam soal soal keduniaan yg sudah ada aturannya dari Allah dan Rasulullah , maka tidak axa hak lagi untuk memperbaiki atau memodernkan Sebagaimana Nabi Muhammad Saw bersabda: kalian lebih tau dari saya tentang urusan duniamu (HR Muslim)
Misalnya. Dulu kita bertani dengan mencangkul, tetapi sekarang di modern kan dgn mekanisasi. Dulu kita berpergian dgn kapal laut, tetapi skrg di modern kan dengan pesawat terbang. Dulu kita memakai penerangan lampu minyak tanah, tetapi skrg di modern kan dgn listrik. Dulu kita menulis buku dgn tangan, tetapi skrg di modern kan dgn komputer dll
Adapun dalam soal keagamaan, soal Syariat, ibadat, i'tiqad, maka harus di tolak sekeras kerasnya modernisasinya itu. Agama dari Allah dan Rasul, kita wajib menerimanya bagaimana adanya, yaitu sebagai yg diajarkan oleh Rasulullah Saw. Nabi Muhammad Saw bersabda: apabila ada sesuatu urusan duniamu maka kamu lebih tahu, tetapi apabila dalam urusan agamamu, maka saya yang mengaturnya (HR Imam Ahmad bin Hanbal). Begitu juga Allah Swt berfirman dlm al Qur'an: Maka tetaplah sebagaimana yang diperintahkan kepada engkau (Hud 113).
Agama tidak boleh mengikuti zaman, tetapi sebaliknya zaman yang harus tunduk kepada agama. Kalau agama di modernisir dan disesuaikan dgn zaman maka akibatnya agama itu akan hapus dgn sendirinya, karena tuntutan zaman itu berubah ubah terus dan agama akan berobah pula sesuai dgn zaman itu
Sebagai penutup dulu di abad 19 dan awal abad 20. Munculah tokoh2 yg ingin memodernis agama, seperti Ahmad khan di india, Syekh Muhammad Abduh di mesir. Mustafa kemal attaturk. Yg dimana ajaran2 mereka sangat sekuler dan liberal jauh dari paham Ahlu Sunnah wal Jammah. Dan jargon mereka selalu mengatakan fanatik fanatik kepada ajaran agama harus di buang dan di ganti dengan ajaran baru, yaitu fanatik kepada ajaran barat dan fanatik kpd cara cara barat, sehingga sadar atau tidak sadar pemikiran mereka jauh dari syariat