Munarman Pejuang Kemanusiaan, Kerap Turun Langsung Membantu di Lokasi Bencana Alam



Jum'at, 19 November 2021

Faktakini.info, Jakarta - Haji Munarman mantan sekretaris umum Front Pembela Islam (FPI) selama ini dikenal sebagai sosok yang ramah dan berjasa besar menjadikan FPI sebagai Ormas Islam yang aktif dan terdepan melakukan kegiatan sosial kemanusiaan dan membantu korban bencana. 

Tak hanya mengerahkan relawan FPI,  Munarman juga kerap turun langsung di lokasi bencana untuk membantu dan memantau para Relawan FPI dan bidang kemanusiaan nya (HILMI) supaya bantuan terhadap para korban bencana bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya, termasuk saat terjadi bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2018 lalu. 

Bang Yogi salah seorang relawan HILMI FPI mengungkapkan Munarman mendatangi langsung lokasi bencana, menginap di Posko FPI di Lombok untuk turut menyalurkan bantuan dan mengawasi langsung pembagian bantuan kemanusiaan dari FPI untuk para korban gempa bumi. 

"Usai terjadi gempa bumi di Lombok Bang Haji (Munarman) mendatangi langsung Posko Peduli Gempa Lombok FPI di Kecamatan Kahyangan, Kabupaten Lombok Utara antara lain pada bulan Oktober 2018", ujar Bang Yogi Relawan Kemanusiaan FPI kepada Faktakini.info, Ahad (8/8/2021). 

"Bang Haji menginap di Posko FPI, membantu dan mengawasi langsung penyaluran bantuan Sembako untuk para korban gempa bumi. Pesan beliau para Relawan FPI harus ikhlas dan istiqomah dalam berjuang dan membantu para korban bencana dengan sebaik-baiknya, bantuan sembako dan lainnya harus diterima dengan cepat oleh warga termasuk di titik-titik yang terisolir", lanjutnya. 

"Pak Munarman biasa dipanggil dgn panggilan akrab beliau, Bang Haji telah berjasa besar dgn kecerdasan dan keahliannya mendidik dan melatih langsung para laskar FPI dgn DIKLAT LAKSANA = Pendidikan dan Latihan Laskar Siaga Bencana disemua DPD DPW DPC FPI diseluruh Indonesia. Itulah Rahasia mengapa FPI selalu menjadi yg pertama hadir disetiap bencana. Sehingga FPI mendapat gelar dari mereka yg terkena musibah dan bencana : Ormas Berhati Malaikat",  ujar Ustadz Abdul Qodir Aka.

Karena itu tudingan "teroris" yang kini dilontarkan oleh sejumlah pihak kepada Munarman sungguh sangat menghina akal sehat masyarakat khususnya umat Islam, karena rekam jejak beliau selama ini justru sangat mulia dalam membantu umat. 

Sebagaimana diketahui, sebuah gempa darat berkekuatan 6,4 Mw melanda Pulau Lombok, Indonesia pada tanggal 29 Juli 2018, pukul 06.47 WITA. Pusat gempa berada di 47 km timur laut Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dengan kedalaman 24 km. Guncangan gempa bumi dirasakan di seluruh wilayah Pulau Lombok, Pulau Bali, dan Pulau Sumbawa.

Kemudian pada hari Ahad (5/8/2018) gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) kembali mengguncang wilayah Lombok. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ratusan orang meninggal dunia akibat gempa tersebut serta banyak rumah warga dan infrastruktur yang rusak. 

FPI dengan sigap langsung mengirimkan puluhan Relawannya dari berbagai daerah ke Lombok untuk bergabung dengan para Relawan FPI NTB, serta melakukan penggalangan dana dan segala upaya lainnya untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada para korban gempa bumi. 

Bahkan saat kondisi sudah memasuki masa pemulihan, para Relawan HILMI FPI masih terus berada di lokasi untuk memberikan bantuan termasuk dengan membangunkan ratusan rumah untuk para korban gempa antara lain di Dusun Pedaleman, Desa Sesait dan Dusun Pendua Daya, Desa Pendua, Lombok Utara. 

Foto: Munarman di Posko Peduli Gempa Lombok FPI di Kecamatan Kahyangan, Kabupaten Lombok Utara saat memberikan briefing pada Relawan Kemanusiaan FPI untuk membagikan sembako kepada para korban gempa bumi, Oktober 2018.