Novel Baswedan: Dalang Korupsi Bansos Harus Diungkap, Jangan Cuma Juliari Batubara
Selasa, 9 November 2021
Faktakini.info, Jakarta - Mantan penyidik senior KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Novel Baswedan mengungkapkan penanganan korupsi Bansos atau Bantuan Sosial sebagai penanganan yang dicitrakan. Hal ini ia ungkapkan dalam akun Youtube Novel Baswedan, dengan judul Otak Dibalik Kasus Bansos Belum Terungkap!, pada 6 November 2021.
Dalam pembuka video yang berdurasi 9 menit 6 detik itu, Novel mengungkapkan, ketika ia masih menjadi pegawai KPK. “Banyak kasus besar yang belum terungkapkan,” ujarnya. Salah satu kasus yang ia maksud adalah kasus korupsi dana Bansos Covid-19. Menurutnya kasus ini menjadi salah satu kasus besar dan paling parah yang banyak di perbincangkan publik.
“Kenapa saya katakan begitu? Yang pertama saya katakan kasus besar, saya memahami betul bahwa pelakunya itu bukan hanya pada level menteri sosial saja (Juliari Batubara), tapi ada pihak-pihak lain yang belum terungkap. Dan juga mereka pihak-pihak yang kedudukannya bukan dibawah level Pak Juliari,” ujar Novel.
Menurutnya hal tersebut harus diungkapkan dengan tuntas. Novel mengibaratkan sebuah kasus besar sebagai sebuah kesatuan yang berada dalam lingkaran. Berdasarkan kasus Bansos, idealnya orang-orang yang terhubung dengan kasus tersebut perlu diungkap. “Ketika orang yang berhubungan langsung ini tidak diungkap dan dibuat-buat seolah tidak ada, seolah-olah tidak bisa diungkap, ini yang akan menjadi masalah,” kata dia.
Menurut Novel, jika kasus korupsi dibuat atau direspon demikian, orang-orang hanya melihat penanganan kasus yang sedang dicitrakan seolah tuntas. Hal ini dilihat Novel Baswedan ketika pimpinan KPK—Firli Bahuri—mengancam hukuman mati kepada pelaku kasus Bansos.
“Kenapa saya perlu lihat ini sebagai permasalahan, karena penanganan kasus itu bukan pencitraan. Bukan hanya ketika menangani kasus seolah-olah dia tegas, dia sungguh-sungguh menangani (kasus korupsi). Faktanya, pasal yang diterapkan oleh KPK terkait perkara Bansos, tidak ada yang ancamannya hukuman mati,” ujar Novel Baswedan di akun YouTube-nya.
Berikut ini beberapa komentar netizen terkait berita ini, dikutip Faktakini.info dari Halaman Facebook Tempo Media, Selasa (9/11).
Ali Utrujjah
Kasus korupsi bansos juga wajib dilacak kemana mengalirnya. Apalagi banyak buzzer yg makin agresif, dicurigai mereka ikut kecipratan
Joko Mangkurondo
Nunggu penguasa non banteng buat obrak abrik kandang banteng yg jadi muara hasil korupsi
Ignatius Barkat
Ya susah pak Novel.
Karena anda sudah didepak "dari sana".
Menunggu periode kedua berakhir.
Paling tidak 2024.
Itu pun kalau partainya wong cilik isinya politisi licik, sudah tak berkuasa lagi.
Kalau partainya wong cilik menang lagi ya itu sangat muskil.
Karena faktanya: rating korupsi partainya wong cilik, justru yang terbesar😀
Nyoman Sukrayaza
Karena mustahil korupsi besar dilakukan sendirian..ada tangan2 yg jelas secara hirarki/birokrasi ikut terlibat&ada tangan2 nggak kelihatan yg secara politis jg ikut meramaikan khasanah percopetan duit negara..wkwkkwk..
Hartono Hartono
Ga yakin sih... Petugas yang berkompeten sempat dituduh radikal taliban, eh ternyata non muslimnya juga ada. Cukup ingat saja sih jamannya partai merah begini jadinya..
Firdaus Marzuki
Saya tau perjuangan bpk tdk mudah waktu pak novel masi menjabat diKPK.disaat bpk mau ungkap maling bansos sampai akar"nya.bpk sudah disingkirkan sama maling negara.yg sedang berkuasa.
Iko Irza
Ada madam bansos di dalamnya
Rosita Lia
Bongkar tokoh MADAM BANSOS
Foto: Juliari Dkk
Sumber: tempo.co