(Video) HILMI FPI Kalbar Berikan Bantuan untuk Korban Banjir di Sintang
Ahad, 7 November 2021
Faktakini.info, Jakarta - Banjir masih menggenangi sejumlah kecamatan di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Tinggi muka air kembali meningkat, berkisar 1 hingga 3 meter.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, banjir menyebabkan dua orang meninggal dunia dan 24.522 KK atau 87.496 jiwa terdampak.
"Kerugian material tercatat sementara yaitu 21.000 unit rumah dan 5 unit jembatan terdampak, serta sarana tempat ibadah yang juga terendam banjir," jelasnya, Minggu (7/11).
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, sebanyak 12 kecamatan terdampak banjir yang terjadi sejak Kamis (21/10) atau sekitar lima pekan lalu itu. 12 Kecamatan tersebut adalah Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Sepauk, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian dan Kelam Permai.
Front Persaudaraan Islam (FPI) melalui Sayap Juangnya HILMI dengan sigap langsung turun ke lokasi bencana dan memberikan bantuan.
Pada hari Jum'at (5/11) pukul 22.00 Wita relawan HILMI FPI Kalbar berangkat menuju lokasi bencana banjir di kabupaten Sintang yang dikoordinatori oleh saudara Nopi MS bersama relawan lainnya.
Mereka menempuh perjalanan panjang sejauh sekitar 450 kilometer menuju lokasi bencana banjir dari kota Pontianak melalui jalur darat, serta dilanjutkan perjalanan melalui alur sungai menuju ke lokasi desa Manyumbong Tengah Kampung Raja Kecamatan Mensiku Kabupaten Sintang kurang lebih 3 jam dengan menggunakan perahu air.
Para Relawan HILMI FPI ini membawa berbagai perlengkapan yaitu alat-alat masak untuk dapur umum, sembako, tenda barak sebanyak dua unit, air bersih, air mineral, obat-obatan dan genset. Setelah tiba mereka langsung mendirikan posko, membuka dapur umum dan melayani saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah banjir ini.
Kedatangan relawan HILMI FPI disambut gembira para korban banjir. Mereka mengucapkan terimakasih atas bantuan ini.
"Alhamdulillah... Terima kasih HILMI FPI atas segala bantuannya, semoga Allah SWT membalas kebaikan ini", ujar seorang pengungsi.
Sementara Ambulance HILMI FPI untuk sementara ditinggalkan di kota kabupaten Sintang karena tidak bisa menuju lokasi karena banjir besar.
Para Relawan menceritakan beratnya perjuangan untuk mencapai lokasi para pengungsi, namun semua itu mereka ketepikan demi untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir.
"Sungguh berat perjuangan para relawan HILMI FPI menuju kesini, mengingat situasi relawan HILMI FPI Kalbar saat ini di lokasi pengungsian korban banjir di Desa Manyumbong Tengah Kampung Raja Kecamatan Mensiku Kabupaten Sintang hanya bisa ditempuh dengan perahu selama tiga jam melalui jalur sungai. Namun segala lelah tak kami rasakan demi untuk membantu masyarakat di pengungsian ini", ujar Bang Agus salah seorang Relawan HILMI FPI Kalbar.
Kabar terkini dari lokasi pengungsian, Bang Nopi menyampaikan posko sempat dipindahkan karena banjir kembali melanda. Di posko HILMI FPI juga ada bayi berusia empat bulan. Selain itu ia mengabarkan banyak warga yang masih menolak mengungsi karena takut akan kehilangan harta bendanya apabila meninggalkan rumah.
Klik video: