Walau Dihalangi Oknum Warga, Dakwah Ustadz Bernard Dkk di Tulang Bawang Terus Berlanjut

 



Ahad, 21 November 2021

Faktakini.info, Jakarta - Kekecewaan akhirnya harus dialami oleh Ustadz Bernard Abdul Jabbar, jadwal safari dakwahnya urung dilaksanakan di kabupaten Tulang Bawang. Padahal ini dakwah untuk menbentengi aqidah umat Islam dari bahaya pemurtadan, namun anehnya ada segelintir warga yang menolak. Diduga ada pihak ketiga yang berada dibalik penolakan ini.

Safari dakwah hari ke 3 yang diselenggarakan Forum Anti Pemurtadan & Komisi Nasional Anti Pemurtadan yang dijadwalkan dilaksanakan di Mushola Al Amin, Kampung Dwi Warga Tunggal Jaya Kec. Banjar Agung, Kab. Tulang Bawang, provinsi Lampung pada Rabu 17 November 2021, tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Jelang maghrib, Rabu 17/11, segelintir warga berdatangan ke lokasi acara dengan menyatakan penolakannya terhadap kegiatan safari dakwah tersebut, ujar ustadz Saparudin Siregar, ketua takmir masjid.

Demi menjaga kondusifitas wilayah, walaupun yang menolak hanya sedikit, akhirnya pihak panitia memutuskan untuk tidak melanjutkan acara tersebut.

Terlihat di lokasi, perlengkapan sound system, aneka makanan dan snack untuk jamaah sudah dipersiapkan sedemikian rupa oleh panitia, bergotong royong dengan warga disekitaran mushola.

“Bahkan karpet alas duduk jamaah sudah kami gelar di seluruh area mushola, demi menyambut kedatangan warga yang sudah dari beberapa hari kemarin begitu antusias ingin mendengarkan tausiah agama Ustadz Bernard Abdul Jabbar dari Jakarta”, kembali dijelaskan oleh ustadz Saparudin Siregar yang juga bertindak selaku ketua panitia penyelenggara.

“Saya hanya ingin memberikan tausiyah terkait pentingnya membentengi ketauhidan umat, lalu apa yang salah dari keinginan tersebut?” tanya Ustadz Bernard, yang juga pernah menjabat sebagai sekjen Persaudaraan Alumni PA 212.

“Patut diduga, ada pihak ketiga yang digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan tidak suka dakwah Islam ini terlaksana, sehingga mereka berupaya membenturkan antar warga. Justru tindakan inilah yang membahayakan persatuan masyarakat & dapat memicu suasana menjadi tidak kondusif di wilayah tersebut bahkan bisa merembet ke seluruh provinsi Lampung. Umat Islam akan marah dengan permainan kotor seperti ini”, kata Ustadz Royan, dari Forum Anti Pemurtadan Provinsi Lampung selaku penyelenggara safari dakwah.

ibu Istafiana, selaku perwakilan warga dari kaum ibu-ibu sungguh sangat menyesalkan, penolakan terhadap dakwah Islam terjadi di desanya. “Baru kali ini terjadi. Kami para ibu-ibu sudah menantikan momen ini. Materi dakwah ini sangat penting bagi kami yang memiliki anak-anak agar bisa menjaga akidah mereka dari segala upaya pemurtadan yang sedang marak belakangan ini. Semoga, pihak-pihak yang tidak suka terhadap dakwah Islam dan mereka-mereka yang sudah berupaya untuk menggagalkan acara kami, akan Allah ampuni dosa mereka dan Allah berikan hidayah”, demikian ungkapan kekecewaan sekaligus harapan dari ibu Istafiana.

“Kami bisa melaksanakan safari dakwah hari ke 1 & hari ke 2 dengan baik tanpa gangguan apapun, bahkan itu bertempat di kota Bandar Lampung. Kalau saja di ibukota provinsi Lampung dapat terlaksana dengan baik, kenapa di kabupaten Tulang Bawang muncul penolakan seperti ini?”, heran Ustadz Bernard yang juga seorang mantan misionaris.

Demi mengobati rasa kecewa warga, akhirnya safari dakwah dilaksanakan walau secara terbatas di rumah Ustadz Saparudin Siregar. Ini bukti para da'i ini tidak pernah takut pada ancaman dan intimidasi dan terus melanjutkan dakwah demi untuk menjaga aqidah umat dari bahaya pemurtadan.

“Kami masih memiliki banyak jadwal sampai hari Ahad dibeberapa kota/kabupaten lainnya. Safari dakwah ini akan terus kami lanjutkan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Karena kegiatan keagamaan seperti ini dilindungi oleh undang-undang. Ini adalah Hak Asasi Manusia yang paling dasar. Tidak boleh pihak manapun dengan alasan apapun menghalangi kegiatan dakwah agama”, jelas ustadz Royan yg juga mantan sekretaris Forum Suara Masyarakat Lampung.(red)

Sumber: siber88.co.id