Warga Laporkan Erick Thohir ke KPK Terkait Bisnis Tes PCR, Ketua GP Ansor Sindir Pelapor

 


Senin, 8 November 2021

Faktakini.info, Jakarta - Masyarakat melaporkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan terlibat bisnis tes PCR. 

Namun Ketua GP Ansor Rahmat Hidayat Pulungan malah menyindir pihak yang melaporkan Erick Thohir ke KPK terkait tuduhan terlibat bisnis alat tes PCR lewat PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI). Rahmat mengklaim, tuduhan itu dilandasi rasa iri atas capaian Erick Thohir.

Rahmat Hidayat Pulungan sendiri ternyata adalah anak buah Erick Thohir. Dia sudah diangkat oleh Menteri BUMN Erick Thohir   sebagai Komisaris Independen PT Kimia Farma Tbk (KAEF).

Pengangkatan Rahmat Hidayat Pulungan sebagai Komisaris Independen Kimia Farma, telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu (18/8/2021).

Dikutip dari laman resmi Kimia Farma, sebelum di BUMN farmasi Rahmat Hidayat pernah menjadi komisaris di tiga BUMN lainnya. Yakni Komisaris PT Berdikari (Persero) pada 2013-2015; Komisaris PT Rekayasa Industri pada 2015-2017; Dan Komisaris PT Kereta Api Indonesia (Persero) pada 2017-2021.

Kembali ke pelaporan Erick Thohir, Rahmat berkata, setiap warga negara Indonesia berhak melaporkan dugaan korupsi ke KPK sebagai bentuk pengawasan bersama. Sehingga wajar bila ada pihak yang melaporkan salah satu pejabat ke KPK. Namun ia menyinggung maksud dan tujuan pelaporan terhadap Erick kali ini sambil memuji habis-habisan Erick Thohir. 

"Seiring raihan prestasi yang didapat seseorang pasti selalu ada saja yang iri. Pak Erick tentu kita lihat sendiri perjuangannya untuk rakyat. Saya yakin para menteri dan pimpinan lembaga tinggi negara membantu rakyat saat musibah Covid-19 ini," kata Rahmat kepada Republika.co.id, Ahad (7/11).

Rahmat menyebut topik yang dipermasalahkan mengenai tes PCR adalah harga dan PT GSI. Ia mengatakan harga tes PCR menjadi wewenang Kementerian Kesehatan.

"Kalau mengenai GSI itu sejak awal inisiatif dan kolaboratif banyak pihak dan semangatnya gerakan sosial-kemanusiaan demi membantu masyarakat. Ini sudah dijelaskan Pak Erick (Thohir) ke publik," ujar Rahmat.

Melanjutkan pembelaan nya terhadap bossnya itu, Rahmat kemudian mengajak publik untuk tak termakan provokasi dugaan pejabat terlibat bisnis tes PCR. Ia juga berharap Erick Thohir tetap fokus bekerja membantu rakyat.

"Saya ingatkan ini merujuk istilah orang kampung itu yang namanya emas mau di manapun tetap emas, kalau buang di sungai tetap diperebutkan," klaim Rahmat.

Foto: Rahmat Hidayat Pulungan Ketua GP Ansor

Sumber: republika.co.id