Dudung, Kamu Anti Arab atau Anti Islam?

 



Rabu, 1 Desember 2021

Faktakini.info, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman kembali mengusik-usik soal agama Islam dan menebar kegaduhan. 

Setelah sebelumnya meminta KKB (OPM) untuk dirangkul dan dianggap saudara, sosok yang dikenal karena memerangi baliho dzurriyah Rasulullah SAW (Habib Rizieq Shihab) ini kembali usil menyinggung soal agama Islam sehingga ia dikecam umat Islam. 

Dudung menceritakan pengalamannya berdoa yang biasa dilakukan usai sholat. "Kalau saya berdoa setelah sholat, doa saya simpel aja, ya Tuhan pakai bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita bukan orang Arab," klaim Dudung saat menjadi bintang tamu 'Deddy Corbuzier Podcas' pada detik 01.02.39 dikutip Republika di Jakarta, Rabu (1/12).

Ketika Dudung menyebut Tuhan bukan orang Arab, ironisnya disambut Deddy dengan tawa lebar. Dia bahkan menegaskan lagi jika memang setiap berdoa cukup memakai bahasa Indonesia.

Pegiat Medsos Jonru Ginting pernah menggilas pemikiran orang-orang semacam Dudung ini, yang bahkan Dudung sendiri mungkin tidak tau bapaknya memberi nama "Abdurachman" itu dari bahasa apa.

Berikut ini tulisan Jonru tersebut.

KAMU ANTI ARAB ATAU ANTI ISLAM?

Oleh: Jonru Ginting

Saya heran sama orang yang anti Arab. Alasannya apa?

Kalau alasannya, "Kita harus cinta dan menjaga budaya asli Indonesia," berarti kita juga harus anti Amerika, anti Korea, anti India, anti Australia, anti China, dan sebagainya.

Kalau alasannya, "Arab menjajah Indonesia dengan tameng penyebarluasan agama," maka sungguh lucu! Karena justru orang-orang Eropa yang TERBUKTI menjajah Indonesia sambil membawa agama Kristen. Sedangkan Islam masuk ke Indonesia lewat perdagangan dan secara damai, bukan lewat penjajahan.

* * *

Kau bilang, "Ini Indonesia, bukan Arab. Tak perlu pakai istilah akh, antum, syukran, jazakallah, abi, umi, dst."

Padahal saat merayu pacarmu, kamu berkata, "I Love you. I miss you." Saat patah hati, kamu berkata, "Gue gagal move on, nih."

Hm.. itu bahasa Indonesia atau bukan, ya?

Kau terlihat sangat anti Arab dengan alasan "Kita harus cinta pada budaya Indonesia." Padahal di saat yang sama kamu membela ajang Miss World, yang jelas-jelas bukan budaya Indonesia.

Orang yang suka lagu nasyid berbahasa Arab kamu cela-cela dengan alasan, "Itu bukan dari Indonesia." Padahal kamu justru memuja-muja para boyband dari Korea, tergila-gila pada film India, dan cinta buta terhadap film dan musik dari Amerika.

Kamu mungkin lupa:

Nama-nama hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu itu berasal dari bahasa Arab.

Istilah musyawarah dan adab juga dari bahasa Arab.

Banyak sekali istilah bahasa Arab yang kini diserap ke dalam bahasa Indonesia, dan ternyata sering kamu pakai, dan kamu menyukainya!

Bahkan kalau kamu belajar sejarah Bahasa Indonesia, kamu akan KAGET DAN SHOCK, karena ternyata bahasa Arab memiliki pengaruh yang SANGAT KUAT terhadap bahasa Indonesia.

Kamu mungkin belum tahu, bahwa struktur bahasa Indonesia dan Arab itu HAMPIR SAMA. Saking samanya, kita bisa dengan mudah melakukan penerjemahan kata demi kata. Walau ada juga hasil terjemahannya yang kurang pas, namun secara umum GAMPANG diterjemahkan perkata. Hal seperti ini tidak bisa dilakukan terhadap bahasa lain.

Coba kamu terjemahkan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dengan sistem terjemahan perkata. Bisa? Dijamin tak bisa. Karena pasti hasil terjemahannya akan sangat ngaco.

Tapi bahasa Arab BISA. Itu karena bahasa Indonesia dan Arab punya hubungan yang sangat erat. Bahasa Indonesia sangat banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab.

Kalau kamu mencela Islam sebagai agama dari Arab, bukan dari Indonesia, hei... apa kamu lupa bahwa Kristen, Hindu dan Budha pun bukan dari Indonesia. Agama asli Indonesia adalah ANIMISME. Lupa, ya?