Gunung Semeru Erupsi, Keluarkan Awan Panas Sejauh 1 Km
Sabtu, 4 Desember 2021
Faktakini.info, Jakarta - Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, erupsi. Gunung api itu mengeluarkan asap pekat berwarna abu-abu berukuran besar, Sabtu (4/12/2021).
Gunung Semeru telah mengeluarkan awan panas sejauh 1 KM, Rabu (1/12). Saat ini kondisinya masih fluktuatif. Meski begitu, Semeru masih berpotensi mengeluarkan awan panas guguran sewaktu-waktu. Hingga kini, status Gunung Semeru waspada atau level 2.
Dari data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru periode 1 Desember 2021 pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Semeru mengalami letusan 61 kali, guguran 4 kali, embusan 27 kali dan awan panas guguran 1 kali.
"Berdasarkan data yang kami monitoring setiap hari, jadi awan panas guguran bisa sewaktu waktu terjadi sehingga warga harus meningkatkan kewaspadaan. Saat ini Gunung Semeru masih waspada level II," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Liswanto kepada detikcom saat dikonfirmasi, Kamis (2/12/2021).
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas radius 1 KM dan wilayah sejauh 5 KM di sektor lereng selatan- tenggara kawah aktif yang merupakan kawah aktif Semeru sebagai jalur luncuran awan panas.
Selain itu masyarakat diminta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang sungai yang berhulu di puncak Semeru.
"Petugas mengimbau kepada masyarakat di sekitar Semeru tetep tenang dan menjaga kewaspadaan serta tidak melakukan aktivitas sejauh 5 KM di sektor lereng selatan- tenggara," pungkasnya.
Akibat aktivitasnya itu, masyarakat dan penggali pasir di aliran Sungai Leprak berlarian menjauh.
Pantauan tvOnenews.com, Gunung Semeru yang berketinggian 3.676 meter itu mengakibatkan hujan abu di sekitar Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Anggota Polsek Candipuro yang sedang berjaga di sana bergegas meminta warga dan sopir-sopir truk pengangkut pasir segera menyingkir. Sebelumnya masyarakat berkumpul untuk melihat banjir lahar dingin yang menerjang kawasan itu.
"Ayo Pak, menyingkir, Pak," kata Ismail, salah satu petugas Polsek Candipuro.
Ismail meminta masyarakat segera meninggalkan lokasi karena berpotensi bahaya.
"Pertama ada letupan kecil, sekarang diperkirakan erupsi, kalau dari awan panasnya sudah kelihatan," kata Ismail.
Setelah itu warga dan penambang pasir segera meninggalkan lokasi. Sementara hujan abu turun semakin pekat, disertai kerikil.
Sumber: detik.com, tvOnenews.com