Habib Bahar Diancam Oknum TNI, Mayor Saleh: Tentara Tak Boleh Ancam Rakyat!
Selasa, 21 Desember 20
Faktakini.info, Jakarta - Sebuah video seorang oknum TNI ancam rakyatnya (Habib Bahar) sempat viral dimedia sosial. Mayor (Purn) Muhammad Saleh Karaeng Sila pun menyayangkan adanya oknum TNI yang mengancam Habib Bahar bin Smith.
“Tidak boleh itu tentara mengancam rakyat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan Habib Bahar tidak membenci TNI AD melainkan mengeritik pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (AD) Jenderal Dudung Abdurachman.
Ia menyatakan, Habib Bahar itu sangat bangga sama TNI.
“Lagi dakwah, Habib Bahar pakai baret. Habib Bahar itu tidak membenci TNI, hanya mengeritik Pak Dudung,” jelasnya.
Lanjut “Kritikan dari Warga yang selama ini saya lihat, bahkan saya ikut mengeritik Pak Dudung sebagai Senior Saya, sebagai Abang Saya, sebagai Bapak Saya, sebagai KSAD, adalah agar lebih baik,” jelasnya.
Muhammad Saleh pun mengingatkan Jenderal Dudung agar bersikap netral.
“Jangan hanya mengunjungi satu kelompok ormas islam. Kalau tentara sudah berdiri di satu kelompok dan kelompok lain tersisihkan itu namanya tidak netral,” tegasnya.
“Kecuali kelompok kelompok itu membenci tentara, itu juga harus ada pendekatan lagi, apa alasannya dia benci,” sambungnya.
Ia sangat yakin Habib Bahar dan pengikutnya sama sekali tidak membenci TNI.
“Dan saya masih yakin. Habib bahar dan seluruh jemaahnya tidak membenci TNI mereka hanya mengeritik kebijakan yang diucapkan Pak Dudung,” katanya. Dilansir dari Galamedia. Senin 20 Desember 2021.
Ia mengaku banyak pihak yang terkadang meminta untuk menjelek-jelekan Dudung Abdurachman.
“Pak Dudung Senior Saya, Abang Saya, Bapak Saya, tidak mungkin saya menjelekan begitu vulgar. Tapi mengeritik ya saya siap kalau menjelekan saya tak bisa. Makanya saya kritik Pak Dudung, tolong Jenderal jangan hanya mendekatkan diri kepada satu kelompok ormas aja. Undang juga yang kontra pemerintah,” ujarnya.
Menurutnya, mungkin mereka membutuhan pemahaman.
“Kalau sudah dikritik sudah seperti ini, apa bedanya dengan aktivis. Menurut saya ini berbahaya,” katanya.
Ia pun mengingatkan soal perpecahan. Ia pun meminta agar persatuan di Indonesia tetap dijaga.
Menurutnya, perpecahan tersebut dapat membuat pihak-pihak tertentu tertawa. Pasalnya, pihak itu membenci TNI hingga ingin menjauhkannya dari rakyat.
Ia pun berpesan agar TNI menjaga persatuan dan tetap dekat dengan rakyat.
Sebelumnya viral muncul video seorang pria berseragam TNI yang meluapkan kemarahan pada Habib Bahar.
Dalam video tersebut, pria tadi menyebut Habib Bahar memprovokasi umat muslim di Indonesia.
“Assalamualaikum Bahar, ente muslim kita Tentara Nasional Indonesia banyak yang muslim juga. Jangan kamu provokasi orang muslim se Indonesia,” ujarnya.
Ia lalu mempertanyakan maksud dari pernyataan Habib Bahar soal baliho HRS dan keberadaan Kasad di tengah bencana Gunung Semeru. Ia mengklaim apa yang dikatakan Habib Bahar itu salah kaprah lantaran prajurit TNI turut membantu warga yang terdampak bencana erupsi Semeru.
“Kamu jelek-jelekin baliho pimpinan kami, maksudmu apa, hubunganya apa baliho dengan semeru, kamu gak lihat kita semua banting tulang di semeru,” terangnya.
Sebagai informasi, Habib Bahar tidak pernah bilang TNI tidak membantu di Semeru, tetapi yang dikritik oleh Habib Bahar adalah Dudung, bukan prajurit TNI lainnya karena faktanya prajurit TNI juga turun membantu di lokasi erupsi Semeru dan bersinergi dengan relawan FPI. Jadi mungkin saja pria berseragam TNI ini telah salah menerima informasi.
Foto: Mayor (Purn) Muhammad Saleh Karaeng
Sumber: oposisicerdas.com