Klarifikasi Habib Bahar Soal Penganiayaan Habib Palsu, Sopir Taksi dan Rian Jombang

 



Senin, 27 Desember 2021

Faktakini.info, Jakarta - Di chanel YouTube Karni Ilyas Club, Habib Bahar bin Smith beri penjelasan lengkap soal kasus yang pernah menjeratnya hingga membuatnya masuk penjara. 

Tidak hanya satu atau dua permasalahan, Habib Bahar Bin Smith pun merinci dan menyebutkan kasus yang pernah membuatnya mendekam di penjara.

Di antaranya, kasus Ahmadiyah, kasus Mbah Tanjung Priok, Kasus De Most hingga kasus penganiayaan dua habib palsu.

1. Kasus penganiayaan Habib Palsu

Dimulai dari kasus penganiayaan dua habib palsu, Habib Bahar Bin Smith meluruskan perkara tersebut, di mana dirinya yang  disebut oleh masyarakat menganiaya santri.

Habib Bahar mengungkapkan dua orang yang ia beri pelajaran itu bukan seorang santri.

"Bukan santri tapi habib palsu yang menjual-jual nama saya, mendapatkan uang ratusan juta," ungkap Habib Baha dikutip dari kanal YouTube Karni Ilyas Club, Jumat (22/12/2021).

'Oh jadi bukan santri?" tanya Karni Ilyas.

"Bukan santri. Makanya kan orang suka ngomong itu habib nganiaya santri. Bukan santri itu, itu habib palsu. Dua orang habib palsu yang satu mengaku-ngaku saya, yang satu mengaku fam bermarga Alatas," timpal Habib Bahar Bin Smith.

Dan secara tegas juga menyampaikan kalau dirinya tidak mengenal kedua orang tersebut.

Banyaknya cacian yang menyudutkannya, Habib Bahar Bin Smith tidak mempermasalahkan hal itu selagi tidak menyinggung soal agama, bangsa, dan rakyat.

2. Penganiayaan Sopir Taksi

Terkait kasus ini, di depan Karni Ilyas, Bahar Bin Smith mengaku melakukan penganiaayaan kepada sopir taksi lantaran diakuinya sang sopir menggoda istrinya.

Sebagai orang Sulawesi, Habib Bahar Bin Smith sebut 3 perkara yang tidak bisa diganggu gugat diantaranya, masalah istri, masalah ibu dan adik perempuan serta saudara perempuan.

"Karena bagi kami, perempuan itu dimuliakan, kami taroh di atas kepala. Kalau ini udah diutik, nah seperti itulah kejadiannya, seperti kasus kemarin," ungkap Habib Bahar Bin Smith. 

3. Kasus pemukulan pada Rian Jombang

Habib Bahar Bin Smith mengaku bahwa pada saat di Lapas, semua orang di dalam mengaji bersamanya termasuk Ryan Jombang.

Diakui oleh dzurriyah atau cucu Nabi Isa SAW itu, selama di penjara Ia tidak pernah membeda-bedakan tahanan baik itu yang membunuh puluhan orang atau apapun.

Bahkan tahanan yang berbeda keyakinan dengannya, Ia rangkul.

"Yang muslim, yang Hindu, yang Budha, yang Kristen, semuanya saya rangkul di lapas itu, semuanya.

Bahkan di Lapas kan ada anak-anak bikin baju itu, yang kristen-kristen ada yang pake baju gambar saya, yang Budha, yang Hindu, karena mereka tahu, saya rangkul semuanya tanpa pilih agamanya,sukunya, rasnya" ujar Habib Bahar Bin Smith.


Diceritakan bahwa sebelum masuk di penjara, di dalam tahanan tersebut masih ada sekatan antar suku.

Namun, setelah kehadirannya yang bisa merangkul, semua tahanan bersatu.

Lantaran benci dengan orang yang berkhianat, akhirnya perselisahan antara Ryan Jombang terjadi.

"Saya paling benci khianat bang Karni. Ryan Jombang melakukan salah satu hal yang di mana dia menghianati saya, sehingga menimbulkan perselisihan, "beber Habib Bahar.

Sumber: tribunnews.com