Serang Buruh, Denny Siregar: Aksi Massa Buruh Menghina Simbol Pemerintahan

 



Kamis, 23 Desember 2021

Faktakini.info, Jakarta - Denny Siregar kembali berulah, kali ini pengikut aliran Syi'ah itu menyerang para buruh yang melakukan aksi unjukrasa di Banten. Padahal aksi unjukrasa masyarakat termasuk buruh dilindungi oleh Undang-undang dan merupakan hak warga negara. 

Melalui akun Twitter nya, Denny menuding massa buruh telah menghina simbol pemerintah/ negara.

"Pendudukan kantor Gubernur Banten oleh sebagian massa demo buruh, adalah penghinaan terhadap simbol pemerintahan.. Kalau ini didiamkan, maka akan jadi inspirasi buat yang lainnya untuk melakukan hal yang sama. Tindak segera @ Div_Humas_Polri", tudingnya.

Sebagai informasi, akibat kesal
demo berjam-jam namun tidak diterima, massa buruh akhirnya kesal dan sempat merangsek masuk dan sempat menduduki ruang kerja Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH), di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Rabu (22/12/2021) sore. 

"Setelah berjam-jam tidak ditemui juga akhirnya buruh kecewa, ingin mengecek keberadaan gubernur, sehingga masuklah ke dalam ruangan gubernur. Masuk lah kita ke dalam, ternyata di ruangnya sudah kosong, gubernur sudah tidak ada di tempat," kata Hardiansyah, pengurus SPSI Kota Tangerang.

Dalam tayangan terlihat, massa buruh membuka beberapa ruangan lainnya dan mencari Gubenur Banten Wahidin Halim.

“Pak Wahidin, kami datang pak Wahidin. Tamu mu datang nih pak Wahidin,” ucap pendemo dikutip dari akun instagram @viralciledug, Kamis (23/12/2021).

Sekadar diketahui, aksi ini merupakan bentuk protes buruh atas penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP).

Buruh kesal dengan pernyataan Wahidin Halim yang mengatakan kalau pengusaha lebih baik mencari pekerja baru, jika karyawannya menolak dengan Upah Minimum Kota (UMK) yang sudah ditetapkan olehnya.

Buruh mendesak Wahidin Halim menarik pernyataannya dan meminta maaf secara terbuka, karena dianggap melukai hati buruh.

"Justru kalimat ini menyulut kemarahan buruh, maka dipastikan jika dia tidak minta maaf dan mencabut statement itu, maka kondusifitas yang ada di Banten ini akan selalu terganggu," terangnya.

Ribuan buruh yang masih bertahan hingga pukul 19.30 WIB mengaku akan bertahan di depan kantor Gubernur Banten, hingga Wahidin Halim merevisi besaran UMK 2022.

CNNIndonesia.com, hingga malam hari pukul 20.15 WIB, buruh masih bertahan di KP3B. Ada yang duduk, tiduran di jalan, hingga menonton pertandingan semifinal AFF 2020 melalui layar lebar yang sudah mereka siapkan.

"Hari ini rencana kita akan melakukan aksi kita pendudukan, kami tidak akan pulang sebelum gubernur melakukan revisi, kami berharap gubernur mau merevisi upah minimum," jelasnya.

Pintu masuk kantor WH dikabarkan rusak Setelah puluhan massa buruh ini merangsek.

Foto: Seorang buruh saat menduduki kursi Wahidin Halim.