Tanggapi Tudingan Mahfud, Ketum PA 212: Kalau Menjilat Jangan Keterlaluan
Rabu, 29 Desember 2021
Faktakini.info, Jakarta - Disaat para Relawan Front Persaudaraan Islam (FPI) saat ini sedang sibuk berjibaku membantu korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur serta berbagai lokasi bencana alam lainnya, Menkopolhukam Mahfud MD malah menebar kegaduhan lagi.
Sosok yang pernah menjadi tertawaan masyarakat karena tak mampu mengucap kata "menyengsarakan" ini, kini melontarkan pernyataan aneh bahwa "masyarakat" senang dan situasi politik lebih stabil setelah Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Ustadz Slamet Maarif memberi tanggapan terkait ucapan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyebut politik lebih stabil setelah FPI dibubarkan.
Ia pun memberikan peringatan keras kepada Mahfud MD dan memintanya untuk berhati-hati.
"Ini ibarat api dalam sekam, hati-hati bisa bakar mereka kalau rakyat hilang kesabaran," kata Slamet kepada GenPI.co, Selasa (28/12).
Lebih lanjut, Slamet meminta Mahfud berpikir secara logis terkait ucapannya.
Pasalnya, pernyataan Mahfud MD dinilai sudah berlebihan.
"Kalau mengkhayal dan menjilat jangan keterlaluan lah," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Sekretaris Jenderal Persadaraan Alumni (PA) 212 Ustadz Novel Bamukmin juga memberikan pernyataan senada.
Novel mengatakan, klaim Mahfud bahwa rakyat kondisi politik lebih stabil dan merasa senang memang benar adanya, tetapi bagi rakyat PKI.
Pentolan 212 ini blak-blakan menyebut bahwa kelompok pendukung penista agama, penghianat Pancasila, aliran sesat, kini seolah merayakan kebahagiaannya karena FPI sudah tidak ada.
"Mereka bukan senang lagi, tetapi pesta pora," kata Novel Bamukmin.
Sumber: genpi.co dan lainnya