Aneh, Dicecar Munarman, Saksi Malah Ngomong: Polisi itu Tagut

 




Rabu, 19 Januari 2022

Faktakini.info, Jakarta - Jalannya persidangan terhadap Munarman, makin terasa aneh. Karena saksi yang diajukan JPU terus berusaha memaksakan bahwa Munarman telah berbait ke ISIS padahal Munarman tegas telah membantah hal itu.

Saksi yang merupakan terpidana terorisme sempat berdebat ringan dengan Munarman di sidang. Anehnya, saksi bukannya menjawab tapi malah bicara "polisi itu tagut" dan  meminta Munarman jangan khawatir dengan kesaksiannya sebab dia mengaku "berada di pihak Munarman."

Awalnya, Munarman bertanya ke saksi apakah Munarman pernah datang di acara kajian yang diselenggarakan saksi. Saksi pun berkelit dengan mengaku tidak tahu padahal Munarman adalah seorang aktivis Islam yang sudah kondang.

"Saya nggak tahu. Setiap kita mengadakan kajian Faksi itu, jamaah full, dan saya nggak perhatikan satu per satu orang, saya nggak tahu, kalau Munarman datang, saya nggak tahu," kelit saksi dalam persidangan dengan terdakwa Munarman, di PN Jaktim, Rabu (19/11/2022).

Tidak puas dengan jawaban saksi, Munarman tetap mencecar saksi. Namun anehnya, bukannya menjawab saksi malah menyebut polisi itu tagut dan mengklaim ia adalah pendukung Munarman.

"Ini masalahnya kajian sebelumnya atau yang baiat? Yang ada keterkaitan aja pak biar saya nggak bingung. Sekali lagi saya tegaskan, kalau saya disuruh memilih, saya lebih memilih Abang (Munarman) daripada tagut ini, polisi itu tagut, mereka yang tangkap saya. Jadi abang jangan khawatir saya memberatkan abang, kalau bisa saya meringankan abang seringan-ringannya," klaim saksi.

"Tapi BAP itu banyak, bukan BAP saya. Kalau untuk saya tolong pertanyaannya ke poinnya aja, jangan ke sana sini muter-muter karena harus ingat perkara yang 8 tahun lalu," lanjutnya.

Namun pengacara cerdas ini tak terpengaruh dan tetap mencecar saksi.

Munarman pun kembali bertanya. Namun, lagi-lagi saksi merasa tidak paham dengan pertanyaan Munarman hingga akhirnya Munarman bertanya hal lain.

"Perlu saya tanyakan, karena saya ini dituduh, rangkaian kegiatan saya banyak ada saksi pelapor saya itu densus, polisi, bahwa saya dituduh berbagai macam rangkaian kegiatan," cecar Munarman.

"Ya tapi saya yang jadi saksi buat abang kan bukan perkara lain, kalau Abang tanya perkara lain saya pusing. Abang tanyanya yang saya jadi saksi Abang aja," kelit saksi.

Dalam perkara ini, Munarman didakwa menggerakkan orang lain untuk melakukan teror. Munarman juga disebut jaksa telah berbaiat kepada pimpinan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

Jaksa mengatakan perbuatan Munarman itu dilakukan di sejumlah tempat. Adapun tempatnya adalah Sekretariat FPI (Front Pembela Islam) Kota Makassar-Markas Daerah LPI (Laskar Pembela Islam), Pondok Pesantren Tahfizhul Qur'an Sudiang Makassar, dan di aula Pusbinsa kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Perbuatan Munarman itu dilakukan dalam kurun 2015.

Sebelum ditangkap, Munarman telah menyampaikan ada operasi untuk menteroriskan dirinya dan FPI dan itu semua terkait dengan kasus pembunuhan 6 Laskar FPI di tol KM 50 Jakarta - Cikampek yang terjadi pada hari Senin (7/12/2020) lalu. 

“Ini ada operasi media yang besar-besaran dan sistematis untuk penggalangan opini publik dalam rangka memframing, menstigma dan melabelisasi saya dan FPI agar diteroriskan. Tujuannya supaya kalau FPI dianggap organisasi teroris maka pembunuhan terhadap anggota FPI itu menjadi sah. Supaya nanti kalau pengurus FPI mati ditembak atau ditangkap itu tidak ada yang bela, dan kasus enam laskar menjadi hilang,” kata Munarman dalam video yang diterima Suara Islam Online, Kamis (11/2/2021).

Dalam sidang sebelumnya, Munarman menyampaikan apa yang terjadi saat ini merupakan sebuah fitnah untuk dirinya, sebab itu tidak sesuai dengan kenyataan.

“Kasus saya ini adalah fitnah besar terhadap diri saya. Tidak sesuai dengan kenyataan apa yang ada dalam diri saya,” ujar Munarman dalam sidang yang digelar secara online di PN Jaktim, Rabu (1/12/2021).

Sumber: detik.com dan lainnya