BEM UI Khawatir Ibu Kota Baru Jadi Kota Hantu Seperti di Myanmar
Senin, 24 Januari 2022
Faktakini.info, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI khawatir pemindahan ibu kota negara (IKN) akan mangkrak dan ibu kota baru bernama Nusantara itu akan menjadi 'kota hantu' seperti di Myanmar.
Sebagai informasi, pasca 16 tahun Naypidaw ditetapkan sebagai IKN Myanmar, menggantikan Yangon, kota itu seperti tak berpenghuni. Kota itu pun disebut sebut sebagai kota hantu.
Ketua Bem UI, Bayu Satria menyebut hal itu sangat mungkin terjadi di IKN Nusantara. Sebab, pemilihan kota IKN dan perumusan kebijakannya dilakukan secara cepat dan minim keterlibatan publik.
"Jangan sampai proyek besar ini menjadi proyek mangkrak yang pada akhirnya mengikuti jejak beberapa negara yang pernah gagal dalam pemindahan ibu kota," kata Bayu kepada CNNIndonesia.com, Kamis (20/1).
"Seperti Myanmar hingga menjadi Kota Hantu karena minimnya keterlibatan publik dalam perumusan kebijakannya," imbuhnya.
Bayu mengaku heran dengan keputusan pemerintah untuk memindahkan IKN ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Apalagi, pemerintah sampai menggeber proses pemindahan tersebut. Mulai dari pemilihan lokasi sampai UU IKN.
Dalam pengesahan UU IKN misalnya, ia menilai pemerintah terkesan terburu-buru. Pansus RUU IKN baru ditetapkan pada 7 Desember 2021. Dengan kata lain, pembahasan RUU IKN hanya memakan waktu satu bulan.
Ia lantas membandingkan dengan pengesahan RUU lain yang memakan waktu lama, bahkan mandek. Padahal, RUU yang mandek itu terbilang penting.
"Proses yang cepat ini sangat berbeda dengan RUU lainnya yang telah banyak didesak oleh masyarakat sipil seperti RUU TPKS, RUU PDP, hingga RUU PPRT," ujarnya melanjutkan.
Selain itu, menurut Bayu, masih banyak hal lain yang lebih mendesak selain pemindahan IKN. Ia menyebut masih banyak permasalahan kesehatan, ekonomi, hingga pendidikan untuk direspons cepat oleh pemerintah.
"Entah apa yang menjadi target pemerintah hingga mengambil kebijakan yang supercepat seperti ini," kata dia.
Terlebih, Bayu juga menilai pembangunan IKN tidak bisa digeber dalam waktu singkat. Menurutnya, pembangunan itu merupakan jangka panjang. Ia sangsi target pemerintah untuk merampungkan di 2024 akan tercapai.
"Bisa jadi, tetapi perlu diperhatikan bahwa pembangunan ibu kota merupakan pembangunan jangka panjang dan berkelanjutan. Tidak mungkin selesai di 2024," ujarnya.
Ibu Kota Myanmar,Naypyidaw masih seperti kota matiyang sepi penghuni sampai saat ini. Padahal, sudah 16 tahun menjadi ibu kota Myanmar setelah dipaindahkan dari Yangon. Nyaris tak ada geliat atau hiruk pikuk di kota itu. Benar-benar sepi.
Sebagai ibu kota, Naypyidaw, hanya difungsikan sebagai pusat administratif Myanmar yang saat ini kembali dikuasai junta militer.
Sebelumnya, Myanmar memindahkan ibu kota dari Yangon ke Naypyidaw pada 7 November 2005 lalu. Letaknya berada di tengah Myanmar. Tepatnya di sebelah utara Kota Yangon atau selatan Kota Mandalay.
Salah satu situs perjalanan, Scandasia, menggambarkan kota itu bak kota hantu. Kondisi itu digambarkan penulisnya yang pernah mengunjungi kota tersebut. Mereka mengelilingi kota selama 45 menit.
Mereka juga membandingkan Canberra yang hanya berisi kantor kedutaan dan London. Di Naypyidaw, nyaris tak ada orang-orang beraktivitas di luar ruangan.
Sumber: CNNIndonesia.com