KH Luthfi Bashori: Jika Orang-orang Shaleh Berkumpul

 




Ahad, 23 Januari 2022

Faktakini.info 

JIKA ORANG-ORANG SHALEH BERKUMPUL

Luthfi Bashori

Rasulullah SAW menceritakan: “Ada seseorang mengunjungi saudaranya yang berada di kampung lain, lantas Allah menugaskan seorang malaikat untuk mencegatnya di tengah jalan. Maka malaikat utusan Allah itu bertanya, “Hendak  ke manakah engkau?” Lelaki itu menjawab, “Aku hendak mengunjungi saudaraku yang berada di kampung anu.” 

Malaikat itu kembali bertanya, “Apakah engkau hendak membalas budi kepadanya?” Lelaki itu menjawab, “Tidak, hanya aku mencintainya karena Allah.” 

Malaikat itu berkata, “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk mengatakan kepadamu, bahwa Dia mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu itu.” (HR. Imam Bukhari – Muslim).

Dua orang yang saling mencintai karena Allah SWT, bukan mencintai karena harta atau fasilitas duniawi, melainkan benar-benar karena Allah SWT, maka Allah akan mencintai keduanya.

Dalam riwayat lain diterangkan, jika ada dua orang yang saling mencintai karena Allah, seperti jika ada sesama orang shaleh atau ahli ibadah, atau ada dua orang alim yang saling bersilaturrahim, maka  kelak di hari Qiamat, mereka akan mendapat naungan dari Allah pada hari tiada naungan kecuali hanya naungan-Nya.

Bagaimana dengan pertemuan orang-orang shaleh yang saling mencintai karena Allah, seperti berkumpulnya para ahli Majelis Ta’lim, atau ahli Majelis shalawat Nabi, atau ahli Majelis Dzikir, yang mana mereka berkumpul hanya ingin mendapatkan keberkahan dari Allah lewat tempat-tempat perkumpulan orang-orang baik tersebut?

Tentu Allah pun akan mencintai mereka dan kelak di padang mahsyar akan memberi naungan kepada mereka pula. Itu jika niat mereka benar-benar murni berkumpul karena Allah, bukan untuk kepentingan duniawi semata.

Jika dalam perkumpulan itu, yang diharapkan hanya untuk kepentingan duniawi belaka, seperti karena ingin kedudukan, jabatan, perolehan dana, kelancaran bisnis, gengsi diri atau demi kehormatan pribadi, atau demi kepentingan duniawi lainnya, maka Allah hanya akan memberi kenikmatan duniawi yang terkait, namun  hanya di dunia saja, sedangkan di akhirat kelak, mereka tidak akan mendapatkan kebaikan apapun.