Klarifikasi Ferdinand Tak Hilangkan Unsur Pidananya, Tangkap Si Penista Agama!
Rabu, 5 Januari 2022
Faktakini.info
*KLARIFIKASI FERDINAND HUTAHAEAN TIDAK MENGHILANGKAN UNSUR PIDANANYA, TANGKAP FERDINAND SI PENISTA AGAMA !*
Oleh : *Ahmad Khozinudin*
Sastrawan Politik
Saya awali tulisan ini dengan cerita imaginer.
Suatu ketika, seorang pencuri hendak membobol rumah dengan menggunakan linggis. Dia berusaha mencongkel jendela rumah untuk masuk dan mencuri, beberapa barang curian yang telah dikumpulkan dari lokasi teras rumah (sepatu, sendal, dan sejumlah hiasan meja) juga ada disampingnya.
Saat Ketahuan pemilik rumah sedang berusaha mencongkel jendela, si pencuri dengan wajah sempak merahnya berkata :
_" mohon maaf, tidak ada niat saya untuk mencuri. Tidak mungkin saya mencuri, saya hanya ingin membuka jendela, dan memasukkan sepatu, sendal dan hiasan meja ini kedalam kamar. Karena khawatir diluar dicuri orang"_
======================
Begitulah, kelakuan maling kalau ketahuan, banyak alasan. Ngeles kayak Bajaj. Benar kata Pak Polisi, kalau semua maling ngaku, penjara bisa penuh.
Ferdinand Hutahaean juga sama. Setelah umat Islam marah, setelah trending Twitter tangkap Ferdinand, politisi sempak merah ini buru-buru memberikan klarifikasi.
Dia berdalih, bahwa sesungguhnya itu dialog antara pikiran dan hati si sempak merah yg sedang down. Bukan untuk menyasar kelompok tertentu, orang tertentu dan agama tertentu.
Si kunyuk Ferdinand lantas mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkannya.
Sayangnya, sambil klarifikasi si sempak merah ini juga mengedarkan tuduhan. Dia menuduh kelompok yang biasa mengunggah kata 'TABAYUN' tidak melakukan tabayun atas dirinya. Minta maaf, tapi sambil tebar tudingan. kurang ajar !
Sejatinya, klarifikasi dan permintaan maaf Ferdinand ini tidak menghilangkan unsur pidana penodaan agama. Deliknya sudah selesai, saat dia mengunggah status dengan redaksi :
_"Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela."_
Dalih dialog hati dan pikiran yang diungkapkan Ferdinand hanyalah apologi. Mencari dalih pembenar, bukan klarifikasi yang jujur.
Permintaan maaf Ferdinand juga tak tulus, persis seperti permintaan maaf Ahok yang dulu juga meminta maaf setelah melecehkan Surat al Maidah. Jadi, permintaan maaf Ferdinand tidak bernilai.
Hemat saya, lebih baik Ferdinand mempertanggungjawabkan semua di pengadilan. Kepada Pak Kapolri, segera tangkap penista agama, Ferdinand Hutahaean. Daripada dibiarkan, timbul kesan melindungi penista agama dan memicu gerakan umat Islam.
Saya apresiasi Haris Pratama, yang kabarnya akan segera melaporkan Ferdinand. Sebaiknya, elemen umat Islam lainnya juga segera melapor. Agar si kunyuk Ferdinand segera ditangkap. [].