Pertemuan ASEAN Ditunda Karena Pecah Suara Soal Krisis Myanmar
Selasa, 18 Januari 2022
Faktakini.info, Jakarta - Perbedaan pandangan dalam mengatasi krisis di Myanmar membuat ASEAN terpecah. Keterlibatan junta Myanmar selama pertemuan ASEAN menjadi salah satu isu yang masih menjadi perdebatan mendalam.
Gesekan itu akhirnya membuat pertemuan para menteri yang dijadwalkan pada pekan ini harus ditunda, seperti dikutip Reuters.
"Harus diakui masih diperlukan waktu untuk menyatukan pandangan," kata Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika di Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jailani.
Di samping itu, ia mengatakan, penundaan pertemuan juga disebabkan Kamboja yang menjabat sebagai Ketua ASEAN sulit untuk hadir dengan penyebaran varian Covid-19 Omicron.
Kunjungan Perdana Menteri Kamboja ke Myanmar pada awal tahun menimbulkan beragam reaksi di tubuh ASEAN. Terlebih ia bertemu dengan pemimpin junta Jenderal Min Aung Hlaing, dan tidak mengunjungi pihak pemerintahan sipil yang terguling.
Setelahnya, Kamboja mengindikasikan ingin melibatkan junta dan telah mengundang menteri luar negeri yang dipilih junta, Wunna Maung Lwin, ke pertemuan ASEAN.
Beberapa negara anggota mendukung langkah, sementara yang lain khawatir hal tersebut dapat melegitimasi junta. Mereka yang mengkritik langkah Hun Sen adalah Malaysia dan Myanmar.
Dalam beberapa hari terakhir, Menlu Malaysia, Saifuddin Abdullah, dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong telah menentang gagasan untuk mengundang kembali junta, karena tidak adanya kemajuan dalam implementasi lima poin konsensus ASEAN.
Foto: Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing/Net
Sumber: rmol.id