Aksi Bela Muslim India, Palestina dan Usut Kasus KM 50 di Makassar Tertib dan Sukses
Kamis, 17 Februari 2022
Faktakini.info, Jakarta - Aksi bela Muslim India dan Palestina di makassar Spanduk "Usut Tuntas KM 50 dan Stop Kriminalisasi Ulama" terpajang dalam aksi.
Aksi umat Islam kota Makassar yang tergabung dalam Aliansi Pembela Aqidah (API-ISLAM) terdiri dari Front Persaudaraan Islam (FPI) - GNPF Ulama - PA 212 pada hari Kamis (17/2/2022) berlangsung dengan tertib dan sukses.
Nampak antusiasme tinggi perwakilan umat Islam kota Makassar dalam aksi bela Islam ini dalam menuntut dan mengecam atas diskriminasi umat Islam di India.
Dalam aksi yang dihadiri oleh puluhan massa umat Islam ini terlihat spanduk menuntut pengusutan tuntas tragedi KM 50 dan Stop Kriminalisasi Ulama.
Hal ini membuktikan umat Islam kota Makassar tak akan pernah lupa pada tragedi pelanggran HAM berat pembunuhan terhadap enam Laskar FPI yang belum tuntas sampai saat ini tersebut
Korlap aksi Sayful Al-Ayubbi menjelaskan perihal spanduk Usut tuntas KM 50 merupakan hal yang lumrah dalam aksi.
"Hal biasa dan lumrah karna semangat membela kebenaran " ujar Sayful.
Aksi ini juga dilakukan akibat perlakuan diskriminasi terhadap muslim di India yang melarang siswa dan siswinya berjilbab di sekolah ataupun universitas, yang mana hal itu menuai kecaman di berbagai negara Islam.
Salah satunya ormas islam di indonesia yang selalu konsisten membela kaum muslimin yang terdzolimi yaitu Front Persaudaraan Islam (FPI) kota makassar hari ini menggelar aksi damai demonstrasi di DPRD Provinsi Sulsel.
Puluhan massa FPI dan perwakilan ormas islam melakukan aksi pukul 13:30 - 15:30. Massa sempat berpawai menuju DPRD Prov sulsel yang di lalukan star dari monument mandala.
Dengan tertib prokes dan jumlah aksi yang terbatas pimpinan massa aksi FPI Sayful Al-Ayubbi menuturkan, "agar pemerintah Indonesia mengeluarkan kecaman dan seruan dialog untuk umat islam india yang saat ini sedang di persekusi dan meminta pemerintah Indonesia agar membongkar museum zionist Yahudi di Tondano Sulawesi Utara".
Karena sebagian besar anggota DPRD Prov sulsel sedang reses/Pengurangan kerja tatap muka dikarenakan PPKM Kota Makassar. Massa aksi diterima oleh bagian aspirasi dan pihak DPRD Provinsi sulsel berjanji akan meneruskan pesan umat islam kota makassar kepada DPR RI pusat untuk di tindak lanjuti.
Klik video: