Jahat! Wayang Mirip Ustadz Khalid Basalamah Dimaki dan Dibanting di Tempat Miftah
Selasa, 22 Februari 2022
Faktakini.info, Jakarta - Sebuah video viral di media sosial menunjukkan pergelaran wayang dengan salah satu tokohnya menggunakan peci dan berjenggot, dihajar beramai-ramai dalam adegan perang melawan tokoh wayang lainnya. Video itu viral karena warganet menghubungkan tokoh wayang berpeci itu dengan Ustaz Khalid Basalamah.
Dalam potongan video selama 1 menit 15 detik yang viral, nampak sebuah wayang berpeci yang dihajar oleh wayang Baladewa yang sedang marah. Dalam marahnya tokoh Baladewa terus menyampaikan kegeramannya pada orang yang asal omong soal keberadaan wayang.
Tak berhenti di situ, wayang berpeci tersebut tak hanya dihajar oleh Baladewa. Di akhir potongan video yang viral, dalang juga berdiri lalu membanting-banting wayang tersebut sambil mengucap kata kasar.
Selanjutnya setelah wayang itu dibanting-banting, lalu diserahkan kepada orang lain dengan ucapan, "Diremuk! Diremuk!" sambil menyebut nama-nama orang yang diminta merusak wayang tersebut. Wayang tersebut berputar dari tangan ke tangan. Ada yang membanting, ada yang menonjok.
Diketahui, pertunjukan wayang tersebut digelar di Ponpes Ora Aji milik Gus Miftah di Sleman, Yogyakarta. Pementasan tersebut dihadiri oleh sejumlah dalang dari Solo dan Yogya dan diinisiasi oleh dalang kenamaan Ki Warseno Slenk asal Sukoharjo, Jawa Tengah.
Oleh ki dalang, sejumlah nama disebut untuk ikut melakukan perundungan terhadap wayang tersebut tersebut. Di antaranya nama dalang yang disebut adalah Ki Waseno Slenk, Ki Kasim, Ki Kusni dan sejumlah nama dalang lainnya asal Solo dan Yogyakarta.
Dikonfirmasi detikJateng, Warseno Slenk membenarkan dirinya yang tampil dalam video tersebut. Menurut Warseno, pergelaran wayang bertajuk 'Begawan Lomana Mertobat' itu digelar pada Jumat (18/2) malam yang lalu.
"Iya benar, di tempat Gus Miftah itu," kata Warseno saat dijumpai detikJateng di kediamannya, Sukoharjo, Senin (21/2/2022).
Terkait kemiripan gambar wayang dengan sosok Ustadz Khalid Basalamah, Warseno menilai setiap penonton berhak menginterpretasikan pertunjukannya.
"Itu kan gambar miring, kalau diinterpretasikan mirip siapa ya hak masing-masing. Lagi pula itu hanya gambar, bisa mirip siapa saja," katanya.
Gus Miftah Buka Suara soal Pentas Wayang Mirip Khalid Basalamah 'Dimassa'
Gus Miftah juga membenarkan pementasan tersebut digelar di pesantrennya. Namun mengenai atraksi pertunjukkan, menurutnya, merupakan domain dari sang dalang. Ia menegaskan tidak melakukan intervensi apapun terkait dengan lakon, konten dan atraksi selama pertunjukan wayang apapun.
"Soal konten, atau lakon, atau atraksi di dalam pertunjukan wayang, itu merupakan domain dan wilayahnya dalang itu sendiri. Jadi isinya tentang apa, itu kita hanya dikasih lakonnya saja," ucapnya.
"Tetapi pertunjukannya seperti apa itu ya urusan dalang bukan urusan saya dan saya tidak bisa intervensi itu. Itu sudah merupakan kebiasaan, bahwa atraksi panggung atau atraksi dalam pertunjukan wayang itu urusan dalang," sambungnya.
Sumber: detik.com