Kecam Yaqut, Tokoh Betawi: Adzan itu Suci! Muslim Aceh: Yaqut Musuh Kami!
Ahad, 27 Februari 2022
Faktakini.info, Jakarta - Tokoh Betawi Riano P Ahmad mengajak seluruh masyarakat di Jakarta tetap menjaga persatuan dalam menyikapi polemik analogi pengeras suara (toa) masjid dengan gonggongan anjing.
Pelaksana Tugas Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Riano P Ahmad mengharapkan pemerintah menghormati tokoh agama dan tokoh masyarakat serta kearifan lokal di setiap daerah atau wilayah.
"Menyandingkan seruan shalat dengan gonggongan anjing adalah analogi yang tidak pantas," kata Riano.
Anggota DPRD DKI ini menambahkan, pengaturan pengeras suara masjid dan mushala seharusnya bisa disampaikan dengan analogi yang lebih bijak.
Sehingga aturan yang ingin diterapkan bisa lebih mudah dipahami masyarakat.
"Sebenarnya ini karena dia tidak bijak saja dalam beranalogi. Bagaimana mungkin suara adzan yang suci dan sakral disandingkan dengan gonggongan anjing?," katanya.
Selama ini, kata Riano, warga DKI sudah saling bertoleransi, baik antarumat beragama, suku dan golongan sekaligus tidak pernah menganggap suara adzan sebagai masalah.
"Kalau sekarang pemerintah mau mengatur suara adzan, silakan saja. Tapi, kondisi wilayah dan dampak implementasinya saya kira perlu dikomunikasikan dan koordinasi di masing-masing wilayah, bisa lewat DMI masing-masing," katanya.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2022 mengenai pedoman penggunaan pengeras suara di masjid dan mushala.
Surat itu mengatur penggunaan waktu dan kekuatan dari pengeras suara di masjid dan mushala yang salah satu tujuannya agar hubungan antarumat beragama lebih harmonis.
"Kita tahu itu syiar agama Islam, silahkan gunakan toa, tapi tentu harus diatur. Diatur bagaimana volumenya tidak boleh keras, maksimal 100 desibel," ujarnya di Pekanbaru, Rabu (23/2).
Menurut dia, pedoman itu juga bertujuan untuk meningkatkan manfaat dan mengurangi hal yang tidak bermanfaat, sebab di daerah di Indonesia yang mayoritas muslim, hampir di setiap 100-200 meter terdapat masjid atau musala.
"Kita bayangkan, saya muslim, saya hidup di lingkungan non muslim, kemudian rumah ibadah mereka membunyikan toa sehari lima kali dengan keras secara bersamaan, itu rasanya bagaimana?" katanya.
"Contohnya lagi, misalkan, tetangga kita kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua, misalnya, menggonggong di waktu yang bersamaan, kita terganggu tidak? Artinya semua suara-suara harus kita atur agar tidak menjadi gangguan," ujarnya.
Sementara itu, sebuah video yang memperlihatkan sejumlah pendemo mengatasnamakan umat Islam Aceh mengaku tersinggung dengan ucapan Menteri Agama Yaqut terkait suara azan, viral di media sosial.
Video pendemo Yaqut mengatasnamakan umat Islam Aceh itu viral usai diunggah pengguna Twitter Lelaki_5unyi, seperti dilihat pada Sabtu 26 Februari 2022.
Dalam narasi cuitannya, netizen itu mengutip ulang pernyataan pendemo atas nama umat Islam Aceh itu yang mendesak agar Yaqut dipecat dari jabatan menteri agama.
“Umat islam aceh minta yaqut di pecat dari jabatannya,” cuit netizen Lelaki_5unyi.
Dilihat dari video itu, tampak seorang orator pendemo mengatasnamakan umat Islam Aceh tersebut menyatakan tersinggung dengan pernyataan Menag Yaqut yang menyamakan suara azan dengan gonggongan anjing.
“Kami atas nama umat Islam wilayah Samudra Pasai, Nangroe Aceh Darussalam menyatakan sangat tersinggung dan sangat marah dengan pernyataan Menteri Agama Yaqut yang menyamakan suara azan dengan gonggongan anjing,” ujar sang orator.
Oleh karena itu, pihaknya mendesak Presiden Jokowi agar segera memecat Yaqut Cholil Qoumas dari jabatan Menag RI.
“Maka oleh karena demikian kami desak Presiden Indonesia yaitu Ir Joko Widodo untuk memecat menteri agama Yaqut dari jabatan menteri agama,” tegasnya.
Apabila Yaqut tidak dipecat, kata sang orator, maka pihaknya menilai Presiden Jokowi juga sama saja dengan Yaqut.
“Jika tidak dipecat, maka Jokowi sama dengan Yaqut,” tutur sang orator pendemo mengatasnamakan umat Islam Aceh itu.
Lebih lanjut, pendemo atas nama umat Islam Aceh itu menyebut Yaqut sebagai musuh mereka.
Maka dari itu, apabila Jokowi tak memecat Yaqut dari jabatan Menag maka Jokowi juga merupakan musuh mereka.
Sumber: Antara, eramuslim, kontenislam
“Yaqut adalah musuh kami. Jokowi juga musuh kami jika Yaqut tidak dipecat dari jabatan menteri agama,” ujarnya. [terkini]
https://www.kontenislam.com/2022/02/tersinggung-dengan-ucapan-yaqut-umat.html