KH Muhyiddin Junaidi: Pemerintah Harus Hancurkan Museum Holocaust di Minahasa
Selasa, 1 Februari 2022
Faktakini.info, Jakarta - Ketua Lembaga Kerja Sama Internasional dan Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah KH Muhyiddin Junaidi meminta pemerintah untuk bersikap tegas dengan menghancurkan Museum Holocaust di Minahasa, Sulawesi Utara.
“Pembangunan Museum Holocaust adalah pelanggaran nyata terhadap UUD dan konstitusi RI yang sampai saat ini masih menolak normalisasi hubungan dengan Israel,” kata Kiai Muhyiddin kepada Suara Islam Online, Selasa (1/2/2022).
Seharusnya, kata Kiai Muhyiddin, yang dibangun adalah museum kebiadaban dan tindak kekerasan Zionis Israel terhadap bangsa dan rakyat Palestina sejak 1948.
“Pemerintah Indonesia harus segera mengambil tindakan tegas dan menghancurkan bangunan meseum tersebut karena itu bentuk provokatif, tendensius dan menimbulkan kegaduhan baru di tengah masyarakat,” tegas Kiai Muhyiddin.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengatakan, pembangunan museum itu tak ada urgensinya sama sekali di bumi Indonesia.
Menurutnya, pemerintah sebaliknya membangun museum kebiadaban penjajah Belanda dan komandan militernya Westerling yang telah membunuh pulihan ribu rakyat Indonesia terutama dari Makassar.
“Adalah sangat tepat jika Indonesia membangun museum sejarah kebiadaban Israel terhadap bangsa Palestina di Jakarta sebagai bentuk solidaritas dan dukungan Indonesia atas perjuangan rakyat palestina untuk meraih kemerdekaan dari Zionis yang terus mendapatkan aliran dana tanpa batas dari negara adi daya dan sekutunya,” kata Ketua Dewan Pembina Jaringan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) itu.
Kia Muhyiddin mengajak umat Islam Indonesia dan masyarakat dunia yang cinta damai untuk terus mewaspadai manuver dan konspirasi negara dan lembaga proxy Israel dengan memanfaatkan kondisi nasional yang tak stabil dan keterpurukan ekonomi untuk menekan Indonesia supaya melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Baca juga: HNW: Setop Museum Holocoust di Minahasa karena Buka Jalan Normalisasi dengan Israel
“Alasan mereka adalah sangat klasik yaitu Indonesia bisa berperan lebih besar dan aktif membantu penyelesaian konflik Arab – Isreal. Itu semua adalah Batman Trap saja,” jelasnya
Sementara itu, kata Kiai Muhyiddin, fakta di lapangan menunjukan bahwa negara negara arab dan muslim yang punya hubungan diplomatik dengan Zionis Yahudi ternyata powerless (tidak berdaya) dan sering dikhianati Israel.
“Proxy Israel sangat sadar bahwa saat ini momentum terbaik mereka untuk merayu Jakarta dengan pinjaman luar negeri dan faslitas lainnya kepada Indonesia yang saat ini sedang butuh dana besar untuk membangun IKN (Ibu Kota Negara) di Kaltim,” ungkapnya.
Tentu proxy Israel yang dimanfaatkan adalah dari negara Arab dan muslim guna mengurangi resistensi, kata Mantan Ketua MUI bidang luar negeri itu.
“Jika kesulitan membayar hutang luar negerinya, maka cara terbaik adalah membebaskan hutang tersebut atau menjadwalkan ulang demi normalisasi. Jika ini terjadi maka banyak negara OKI yang akan mengikuti sikap Indonesia,” tandas Kiai Muhyiddin.
Foto: KH Muhyiddin Junaidi
Sumber: suaraislam.id