Pemimpin yang Dielu-elukan Pejabat, Itukah Harapan Puan Maharani?

 




Jum'at, 11 Februari 2022

Faktakini.info, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani banjir cibiran setelah curhat soal kepala daerah yang tidak menyambutnya ketika melakukan kunjungan kerja.

Bagi pengamat politik Jamiluddin Ritonga, di era demokrasi masa pandemi Covid-19, seremonial sambutan harus diminimalkan. Apalagi, jika sekadar untuk mencari rasa dihormati.

"Persoalan sambut menyambut seharusnya sudah diminimalkan. Pemimpin itu bukan untuk dihormati, tapi bekerja untuk kepentingan rakyatnya,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (11/2).

Jamiluddin menambahkan, sikap dan curhatan Puan tersebut tidak patut dicontoh lantaran saat ini pemimpin yang gila hormat tidak dibutuhkan lagi oleh masyarakat.

"Karena itu, pemimpin yang gila hormat sudah tak layak di negara demokrasi. Pemimpin seperti ini hanya wah di seremonial tapi minim prestasi kerjanya,” katanya.

Bagi pengamat politik Jamiluddin Ritonga, di era demokrasi masa pandemi Covid-19, seremonial sambutan harus diminimalkan. Apalagi, jika sekadar untuk mencari rasa dihormati.

"Persoalan sambut menyambut seharusnya sudah diminimalkan. Pemimpin itu bukan untuk dihormati, tapi bekerja untuk kepentingan rakyatnya,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (11/2).

Jamiluddin menambahkan, sikap dan curhatan Puan tersebut tidak patut dicontoh lantaran saat ini pemimpin yang gila hormat tidak dibutuhkan lagi oleh masyarakat.

"Karena itu, pemimpin yang gila hormat sudah tak layak di negara demokrasi. Pemimpin seperti ini hanya wah di seremonial tapi minim prestasi kerjanya,” katanya.

Sumber: rmol.id

Posting Komentar untuk "Pemimpin yang Dielu-elukan Pejabat, Itukah Harapan Puan Maharani?"