Beredar Spanduk Liar yang Membenturkan Khilafah dan Demokrasi, FPI Kota Makassar: Bukan Kami yang Pasang!

 




Kamis, 24 Maret 2022


Faktakini.info, Jakarta - Spanduk yang bertuliskan Sistem Khilafah Lebih Baik Dibanding Demokrasi yang Rusak, yang mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam (FPI), sontak menarik perhatian pengguna jalan di simpang lima Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, tepatnya di jalan poros keluar Bandara menuju kota Makassar.


Setelah ditelusuri, ternyata spanduk liar itu dipasang oleh oknum-oknum yang ingin memfitnah FPI.


Saat dikonfirmasi,  Kamis (24/3/2022), Sekretaris FPI Wilayah kota Makassar, Ust. Sayful Al-Ayubbi, memberikan pernyataan resminya, membantah kalau fihaknya yang telah membuat spanduk seperti itu.


“Atas nama FPI, saya Sekretaris FPI kota Makassar, Sayful Al-Ayubbi dengan ini menyatakan dengan beredarnya spanduk provokasi yang menyatakan tegakkan khilafah dan hapuskan demokrasi itu tidak benar,” jelasnya.


Lebih lanjut dikatakannya, selaku jajaran pengurus FPI Makassar dan Sulawesi Selatan pihaknya tidak pernah menginstruksikan anggota untuk membuat spanduk bernarasi provokasi seperti itu.

“Jadi tidak ada spanduk resmi instruksi dari FPI yang membuat narasi-narasi provokasi, mengadu domba antara demokrasi dan khilafah,” tegas Sayful.


“Kami selaku pengurus telah berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat baik Polrestabes Makassar dan pihak dari TNI dalam hal ini Kodim dan Kodam, apabila menemukan spanduk tersebut silakan dicopot. Bahkan kami telah menginstruksikan seluruh jajaran FPI sekota Makassar untuk melakukan sweeping spanduk tersebut di manapun berada copot dan turunkan,” tambahnya.

Sayful juga menghimbau kepada orang-orang yang telah membuat fitnah pemecah belah, membuat kegaduhan, agar berhenti melakukan provokasi.

baca juga : Relawan HILMI-FPI Makassar Salurkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran Rappocini


“Kepada orang-orang yang telah membuat fitnah pemecah belah, membuat kegaduhan, agar tobatlah kalian, mari sama-sama kita bersatu membangun negeri untuk Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih sejahtera, Indonesia yang lebih damai, stop, jangan lagi buat provokasi,” tandasnya.


Selain itu Sayful menyampaikan bahwa FPI tidak pernah bermasalah terhadap Pancasila, bahkan di dalam organisasi FPI yang baru, Front Persaudaraan Islam, azas legalitasnya adalah Ahlussunnah Waljamaah untuk azas keagamaannya sedangkan azas kebangsaannya adalah Pancasila.


“Itu sudah final, tidak ada lagi unsur-unsur, narasi-narasi yang mengadu domba dan anti demokrasi,” pungkas Sayful.


Sumber: koranmakassar.com