Ketum PA 212: Penembakan Dokter Sunardi Terlalu Zalim, Tugas Densus Bukan Membunuh!
Jum'at, 11 Maret 2022
Faktakini.info, Jakarta - Penembakan sampai mati terduga teroris yang berprofesi sebagai dokter di Sukoharjo, Jawa Tengah dikritisi Persaudaraan Alumni 212. Bagi PA 212, apa yang dilakukan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror tersebut tidak bisa dibenarkan.
Ketua Umum PA 212, Ustadz Slamet Maarif berujar, tuduhan terorisme masih bersifat dugaan. Maka, penembakan dokter bernama Sunardi adalah perbuatan zalim.
"Terlalu zalim," ujar Ustadz Slamet kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (11/3).
Slamet meminta kepada tim Densus 88 maupun pihak kepolisian untuk menghormati dan menghargai Hak Asasi Manusia (HAM). Apalagi, kepolisian maupun Densus tidak bisa memvonis seseorang bersalah akibat perbuatannya.
"Biarkan pengadilan yang memutuskan benar atau salah. Tugas Densus menangkap, bukan membunuh," tutup Ustadz Slamet.
Sunardi yang berprofesi sebagai dokter itu tewas dalam penyergapan yang dilakukan Densus 88 Antiteror di Jalan Bekonang-Sukoharjo, Cendana Baru, Sugihan, Sukoharjo pada Rabu, 9 Maret 2022, malam. Mobil yang ditumpangi Sunardi menghantam tembok pagar rumah milik warga.
Pihak kepolisian menyatakan bahwa saat akan ditangkap, dokter Sunardi melawan aparat. Sementara tetangga dokter Sunardi mengatakan bahwa untuk berjalan saja dokter Sunardi kesulitan.
“Beliau pakai tongkat. Kalau jalan pelan-pelan. Dia selalu menyimpan kursi (untuk sholat) di masjid. Untuk sholat dia nggak bisa ruku’ nggak bisa sujud. Saya sebagai tetangga juga prihatin, kok kejadiannya bisa seperti ini,” tambah Abdullah menjelaskan kepada Panjimas di sela-sela melayat.
Pihak keluarga menyayangkan tindakan Densus 88 Antiteror yang menewaskan dokter Sunardi. Keluarga meyakini dokter Sunardi tidak terlibat kasus terorisme.
"Sekali lagi pesan dari keluarga, keluarga sedikit pun tidak meyakini kalau Pak Sunardi itu terlibat kasus terorisme," kata Endro Sudarsono.
Terkait langkah hukum, ISAC masih akan berkoordinasi dengan keluarga dokter Sunardi dalam waktu dekat.
"Untuk langkah hukum, ini sudah ada yang mendekati kami, cuma belum kami sampaikan kepada pihak keluarga. Karena tidak etis kalau saat ini langsung berbicara masalah hukum," kata dia.
Sumber: rmol.id dan lainnya