(Video) Aksi Demo ASELI dan ARM di Jakarta Tertib dan Damai

 


Ahad, 13 Maret 2022

Faktakini.info, Jakarta - Di hari Jum'at (11/3/2022) dan di waktu yang hampir bersamaan, dilakukan dua Aksi unjuk rasa di Jakarta.

Pertama yaitu Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ASELI (Aliansi Selamatkan Indonesia) di area sekitar Monas, Jakarta Pusat. 

Dalam aksi yang dihadiri oleh puluhan massa ini, para pendemo membawa berbagai poster antara lain bertuliskan Menuntut Menag Yaqut Cholil Qoumas untuk segera dipecat, ditangkap dan diadili.

Serta poster menolak IKN (ibukota baru), menolak masa jabatan Presiden Jokowi ditambah menjadi 3 periode dan menolak penundaan pemilu.

Aksi berlangsung dengan tertib dan damai.

Sementara itu di depan Gedung MPR/DPR, Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) juga kembali menggelar aksi unjukrasa.

Babe Aldo dan puluhan massa ARM kembali menyatakan penolakan terhadap mandatory vaksin Covid-19. 

Agenda aksi ini yaitu tetap menuntut Batalkan UU Omnibus Law, Cabut Permenaker Jahat Nomor 2 tahun 2022. 

Massa juga membawa spanduk berisi menuntut pencopotan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Erick Thohir dan Airlangga Hartarto. 

Serta terlihat pula spanduk yang dipasang di pagar Gedung MPR/DPR bertuliskan: Disegel. Tritura 2022: Kembali ke UUD 1945 Asli, Jokowi Mundur, Usir China dari Indonesia. 

Aksi yang dihadiri puluhan massa terutama emak-emak ini berlangsung dengan damai dan tertib.

ARM sebelumnya telah menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Selasa (15/2).

Saat itu mereka menyampaikan aspirasinya terkait dugaan praktik mafia vaksin dan tes PCR Covid-19.

Dalam aksi tersebut, salah seorang orator dari atas mobil komando meminta agar penggunaan tes PCR dihentikan. Sebab mereka merasa tes Covid-19 tersebut hanya untuk memperkaya elite dan menyengsarakan rakyat.

"Keuntungan PCR sudah mencapai Rp 10 triliun. Kemana itu? Sedangkan kami, rakyat tahu, 70 persen harta pejabat meningkat di masa pandemi. Tidakkah kalian malu?" seru salah seorang orator wanita dari atas mobil komando.

"Hentikan penggunaan PCR, itu sudah tidak diakui untuk diagnosa virus. Stop PPKM ini, hentikan kepalsuan ini," tambah sang orator disambut teriakkan massa.

Foto: 

Aksi ARM:


Aksi ASELI:




Klik video:

Aksi ASELI:







Aksi ARM: