Front Persaudaraan Islam Kritik Tudingan Yaqut soal Eks FPI-HTI
Selasa, 5 April 2022
Faktakini.info, Jakarta - Ulah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang gemar menyebarkan ucapan-ucapan ngawur terus menuai protes masyarakat. Belum selesai kasusnya yang membandingkan suara adzan dengan gonggongan anjing, Yaqut kembali membuat kontroversi.
Sekretaris Umum Front Persaudaraan Islam (Sekum FPI) Habib Ali bin Abubakar Alatas pun mengkritik ucapan Yaqut Cholil. Dia menyebut Yaqut hobi membuat kontroversi.
"Hobi betul mengungkapkan sesuatu yang kontroversi. Mesti dilihat itu, mesti dievaluasi oleh Jokowi apakah kemudian menterinya ini pantas atau tidak. Yang pasti kita minta supaya dievaluasi nih Menteri Agama," kata Habib Ali di acara Total Politik di Perpustakaan Freedom, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2022).
Hal itu disampaikan Habib Ali terkait ucapan Yaqut soal eks HTI dan FPI. Dia menilai ucapan Yaqut terkesan mengadu domba.
"Menteri Agama itu kan jabatan publik, kemudian yang kita heran itu kenapa kemudian hobi sekali memberikan narasi-narasi yang mengadu domba antarsesama elemen bangsa. Walaupun itu forum internal juga, tapi kemudian itu dipublikasi juga. Jangan sampai kemudian Menteri Agama ini menciptakan kontroversi yang kemudian menyebabkan kehidupan beragama ini tegang terus," ujarnya.
Habib Ali juga menyebut Yaqut harusnya berfokus ke permasalahan lain yang menjadi tanggung jawabnya. Ali berharap Yaqut tidak lagi membuat ucapan yang menuai kontroversi
"Kalau seandainya wawasan nya hanya sampai segitu saja, kasihan. Karena kan Menag ini masalahnya banyak, masalah haji, umrah, masalah halal yang belum kelar sampai sekarang," kata dia.
"Kalau seandainya dia begitu, kemudian menciptakannya ketegangan antarsesama elemen bangsa, mendingan nggak usah jadi Menteri Agama," sambungnya.
Sebelumnya, Menag Yaqut yang juga Ketum GP Ansor menyebut pemerintah telah mampu membubarkan HTI dan FPI. Akan tetapi, klaimnya, eks anggota organisasi itu masih terus bergerak.
"Meskipun kita mampu membubarkan HTI dan FPI bersama pemerintah, tetapi mereka masih berkeliaran di bawah tanah, masih bergerak dengan cara mereka, ini pekerjaan-pekerjaan semua nih, ini tolong dipikirkan," ujar Yaqut dalam acara Konferensi Besar (Konbes) XXV GP Ansor di Kalimantan Selatan, Rabu (30/3).
Yaqut mengatakan GP Ansor tak boleh membiarkan pemerintah sendiri untuk menghadapi eks anggota HTI dan FPI itu. Terlebih, klaim dia, GP Ansor adalah terdepan dalam mempertahankan NKRI.
"Tentu kita tidak bisa membiarkan aparatur negara untuk menghadapi mereka sendiri, eks HTI, eks FPI yang sejenis, gitu ya. Kita tidak bisa serahkan kepada aparatur negara untuk menghadapinya sendiri," jelasnya.
Yaqut kemudian membangga-banggakan Ansor dan Banser yang ia klaim sebagai garda terdepan atas pertahanan NKRI.
"Kita sebagai warga masyarakat, sebagai warga bangsa, sebagai masyarakat sipil kita memiliki kewajiban yang sama, apalagi Ansor dan Banser yang mendeklarasikan dirinya sebagai garda terdepan atas pertahanan NKRI," klaimnya.
Masih belum puas, Yaqut meminta GP Ansor merumuskan cara-cara untuk menghadapi eks anggota HTI dan FPI itu. Dia berharap cara itu bisa dirumuskan di kongres GP Ansor.
Sebagai informasi, Front Persaudaraan Islam (FPI) mayoritas kegiatannya adalah membantu korban bencana alam dan masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Dokumentasi kegiatan sosial kemanusiaan Front Persaudaraan Islam (FPI) beserta seluruh jajarannya baik di dalam maupun luar negeri yang sudah mencapai 3.900 link lebih, ada di Website www.faktakini.info di Label Berita: *Aksi Sosial Kemanusiaan*, klik & share 👇🏼
https://www.faktakini.info/search/label/Aksi%20Sosial%20Kemanusiaan?m=1
Foto: Habib Ali Alatas
Sumber: detik.com