Hentikan Jokowi - Luhut, Biang Kisruh Negeri

 



Selasa, 5 April 2022

Faktakini.info 

*HENTIKAN JOKOWI - LUHUT, BIANG KISRUH NEGERI*

Oleh : *Ahmad Khozinudin*

Sastrawan Politik

Tiada orang yang paling ngotot untuk memperpanjang usia kekuasaan Jokowi, baik dengan modus tunda Pemilu maupun tiga periode, selain Luhut Binsar Panjaitan. Padahal, berdasarkan konstitusi demi hukum kekuasaan Jokowi harus berakhir pada tahun 2024.

Meskipun hanya Menko, secara de facto kekuasaan Luhut melebihi Jokowi. Apalagi jika dibandingkan Ma'ruf Amien.

Karena itu, sangat tepat kritikan Amien Rais yang menyatakan Indonesia tak membutuhkan Jokowi - Luhut, keduanya harus berakhir dan meletakkan jabatannya pada Oktober 2024. Kedua orang inilah, yang saat ini gencar berkampanye tiga periode, setelah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dinilai gagal menjajakan narasi tunda Pemilu. 

Apalagi, bukan hanya tiga periode yang digagas Luhut berdalih Big Data (yang ternyata Big Hoax), tetapi juga narasi tunda Pemilu berasal dari Luhut. Sebagaimana dikabarkan, Zulkifli Hasan bicara tunda Pemilu atas prakarsa Luhut Panjaitan yang infonya telah mendapatkan persetujuan Jokowi.

Soal Jokowi pernah berkoar-koar tentang cari muka, menampar muka dan menjerumuskan siapapun yang berwacana tiga periode, lupakan saja. Presiden Indonesia yang satu ini telah terkenal sifat bohongnya, ingkar dan khianat. Paket komplit ciri-ciri orang Munafik.

Kenapa Amien Rais tidak menyebut duet Jokowi - Ma'ruf yang harus meletakkan jabatan pada Oktober 2024 ? Karena pada faktanya, yang berkuasa adalah Jokowi - Luhut. Sekali lagi, Ma'ruf Amien hanyalah pajangan etalase kekuasaan, hanya diminta bicara khusus untuk kepentingan melegitimasi urusan masker dan vaksin booster, atau hanya diberi wewenang untuk bicara cukup makan dua pisang sudah kenyang.

Jokowi - Luhut adalah orang yang paling bertanggungjawab atas seluruh kisruh yang terjadi di negeri ini, hingga soal utang negara yang sampai di angka Rp. 7000 triliun (lebih dari 3 kali nilai APBN). Dua makhluk ini pula, yang bertanggung jawab atas keterbelahan anak bangsa, kriminalisasi ulama dan aktivis hingga adu domba umat Islam.

Sudah waktunya, umat Islam melawan dan mengikuti jejak Amien Rais untuk menutup seluruh peluang -sekecil apapun- yang menyebabkan Jokowi - Luhut menambah usia kekuasaannya. Oktober 2024 adalah batas akhir, Indonesia tanpa Jokowi - Luhut.

Karena itu, semua jalan yang ditempuh untuk menambah usia kekuasaan Jokowi - Luhut, baik dengan tunda Pemilu maupun Tiga Periode Presiden, harus ditutup rapat. Bangsa Indonesia masih memiliki banyak stok kepemimpinan nasional, masih banyak yang lebih pintar, amanah, dan bertanggungjawab, berkarakter negarawan, ketimbang Jokowi - Luhut.

Soal Big Data, pertemuan APDESI abal-abal, dan manuver politik lainnya, termasuk pertemuan Luhut dengan Puan Maharani, harus dikritik agar tidak melapangkan jalan tunda Pemilu atau Jokowi tiga periode. Cukup sudah, kesempatan yang diberikan dan dampak kerusakan yang ditimbulkan.

Mari berjuang, hentikan Jokowi - Luhut pada Oktober 2024. Negara ini milik segenap rakyat Indonesia, bukan milik Jokowi - Luhut. [].