Rusia Berhasil Terobos Garis Pertahanan Ukraina dan Rebut Kota Kreminna
Selasa, 19 April 2022
Faktakini.info, Jakarta - Militer Ukraina mengatakan pertempuran di jalan-jalan Kota Kreminna mulai pecah dan proses evakuasi tidak mungkin dilakukan. Kota itu salah satu dari dua lokasi yang berhasil Rusia dobrak di sepanjang garis pertahanan pada Senin (18/4/2022) kemarin.
Administrator militer regional Luhansk, Serhiy Haidai mengatakan Kota Kreminna digempur rudal semalaman. Gedung pemukiman warga terbakar dan komplek olahraga Olympus yang merupakan tempat latihan atlet Olimpiade menjadi target serangan.
Di stasiun televisi Ukraina, Haidai mengatakan Rusia merebut kota itu setelah "meningkatkan semua (serangnya) di lapangan". Sehingga anak buahnya terpaksa mundur untuk berkumpul kembali dan melanjutkan pertempuran.
"Tidak masuk akal untuk tetap bertahan di satu tempat, untuk mati bagi semua orang, tanpa menimbulkan kerusakan signifikan pada musuh," katanya.
Sebelumnya pejabat pemerintah Ukraina mengatakan pasukan Rusia terus menggempur garis pertahanan yang sepanjang 480 kilometer. Pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin meningkatkan serangannya di wilayah Luhansk dan Donetsk serta wilayah Zaporizhzhia.
"Penjajah mencoba menerobos pertahanan kami, untungnya militer kami bertahan, mereka hanya berhasil menerobos dua kota, satu Kreminna dan satu lagi kota kecil," kata Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov.
"Kami tidak akan menyerahkan satu pun wilayah kami," tambahnya.
Militer Rusia mengatakan berhasil menghancurkan gudang yang menyimpan pasokan senjata Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa di kota Lviv, Ukraina. Misi penghancuran itu dilaksanakan armada jet tempur Rusia.
“Angkatan Bersenjata Rusia menghancurkan pusat logistik dan pengiriman besar senjata asing yang ada di dalam, yang tiba di Ukraina dari AS dan negara-negara Eropa selama enam hari terakhir,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov pada Senin (18/4/2022), dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.
Dia mengungkapkan, gudang senjata itu dihancurkan menggunakan rudal berpresisi tinggi yang diluncurkan jet tempur Rusia. Menurut Konashenkov, sejak melancarkan “operasi militer khusus” di Ukraina pada 24 Februari lalu, Rusia berhasil menghancurkan 331 fasilitas militer.
"Pasukan rudal dan artileri menghantam 331 fasilitas militer. Sembilan pos komando, gudang senjata rudal dan artileri, serta 315 daerah konsentrasi tenaga kerja musuh di daerah pemukiman Popasnaya dan Novomayorskoye terkena serangan,” kata Konashenkov.
Saat ini Rusia tengah mengonsentrasikan pasukannya di timur dan selatan Ukraina. Mereka dilaporkan bersiap meluncurkan serangan darat ke Donbas. Menurut PBB, sejak pertempuran pecah pada 24 Februari lalu, lebih dari 1.300 warga sipil di Ukraina terbunuh akibat serangan Rusia. PBB memperkirakan, jumlah kematian bisa lebih tinggi. Sementara itu warga Ukraina yang mengungsi ke negara-negara tetangga sudah menembus 5 juta orang.
Foto: Pasukan Rusia merebut kota Kreminna di Ukraina timur dalam perang besar-besaran sejak Senin malam. Foto/REUTERS/Alexander Ermochenko
Sumber: republika.co.id