(Video) Demo Tuntut Jokowi Mundur dan Tolak Harga BBM Naik di Parepare, Pekanbaru, Ponorogo dan Ciamis Sukses
Rabu, 13 April 2022
Faktakini.info, Jakarta - Aliansi enam ormas yaitu Front Persaudaraan Islam (FPI) Kota Parepare, FPU (Forum Peduli Ummat), LSM LIRA, LSM FOKUS, LSM KOMPAK, KAHMI kota Parepare menggelar demo di depan kantor DPRD kota Parepare tanggal 11 April 2022 sekitar jam 11:00 waktu setempat.
Aksi ini diikuti kurang lebih 200 orang dari berbagai kalangan.
Demo tersebut sebelumnya dimulai jam 9:30 di depan islamic center kota Parepare kemudian bergeser ke kantor DPRD kota Parepare.
Adapun tuntutan dari peserta aksi adalah TRITURA (tiga tuntutan rakyat):
1. Jokowi mundur
2. Jokowi turun
3. Jokowi lengser.
Dengan slogan "ayo selamatkan Indonesia"
Jokowi mundur, rakyat bersyukur.
Demikian diungkapkan oleh koordinator aksi FPU H.A.Abd. Rahman saleh.
Yang turut berorasi adalah tokoh masyarakat kota Parepare antara lain bapak Saifuddin la intang, sappe, ustadz Bahtiar dg Pagau, begitu pula tim pengacara FPU yaitu bapak H.Makmur Raona SH, H.Gusti Firmansyah SH.
Demikian juga dari LSM KOMPAK, LSM LIRA, LSM FOKUS dan KAHMI juga turut berorasi.
Adapun ketua FPI kota Parepare Ustadz Fahri Nusantara dalam orasinya lebih fokus dalam hal menyelamatkan indonesia dari penista penista agama yang mana sampai sekarang belum tertangkap, diantaranya pendeta Saifuddin Ibrahim,pendeka luga Tambunan, pendeta Jozeph Paul Zhang dan lain lain yang masih melenggang bebas.
Demo ini ditutup dengan doa oleh ustadz Bahtiar dg Pagau.
Di hari yang sama, Aksi demo "Tolak Tiga Periode" juga berlangsung sukses Pekanbaru dan Ciamis.
Ribuan anggota aliansi mahasiswa dari berbagai universitas dan perguruan tinggi di Riau menggelar aksi demonstrasi di DPRD Riau di Pekanbaru. Saat aksi, massa menyindir masalah minyak goreng dan kelangkaan bahan bakar.
Massa mulai memadati kantor DPRD Riau di Jalan Jenderal Sudirman sekitar pukul 13.00 WIB. Hingga pukul 15.30 WIB massa aksi terus datang dari berbagai kampus di Pekanbaru.
Dari atas mobil komando, massa aksi mulai menyampaikan orasi. Salah satunya terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan minyak goreng.
Mereka tak terima minyak goreng dan BBM langka. Padahal Indonesia salah satu penghasil minyak, baik minyak goreng maupun minyak mentah.
"Atas minyak, di bawah minyak tapi minyak tetap langka. Minyak tetap mahal, katanya sawit jadi solar, faktanya solar juga langka," ucap seorang orator dari mobil komando, Senin (11/4/2022).
Tidak hanya orasi, mahasiswa juga mulai membentangkan poster dan spanduk aksi protes. Dalam poster massa menulis nama Menko Luhut Binsar Panjaitan.
"Ada aroma busuk, oligarki timbul, Indonesia runtuh!!! #inpomazzeh #konstitusihanyamainan #opungluhut ," tulis salah satu poster yang dibawa massa aksi.
Dalam orasinya massa juga membawa 5 tuntutan aksi. Kelima tuntutan mulai dari penolakan penundaan Pemilu 2024 hingga persoalan yang ada di tubuh KPK.
Sementara Massa mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Ciamis Bergerak melakukan aksi demonstrasi di halaman Gedung DPRD Kabupaten Ciamis, Senin (11/4/2022). Dalam aksinya, mahasiswa ini menyuarakan aspirasi terkait kebijakan pemerintah yang dinilai tidak memikirkan rakyat.
Awalnya massa melakukan jalan kaki dari Taman Lokasana menuju Gedung DPRD Ciamis. Para mahasiswa membawa sejumlah spanduk dan poster berisi kritikan kepada pemerintah. Salah satunya poster yang dibawa mahasiswi yang bertuliskan 'Cukup Kami Aja yang Naik, BBM Jangan'.
Saat di Jalan Ir H Juanda, mahasiswa melakukan orasi dari perwakilan masing-masing almamater. Selanjutnya, mahasiswa masuk gerbang gedung DPRD Ciamis. Di halaman parkir, massa kemudian kembali menggelar orasi dari masing-masing perwakilan kampus di Ciamis.
Namun suasana sempat mencekam ketika massa berusaha merangsek masuk ke dalam gedung DPRD Ciamis. Mahasiswa diduga mencoba untuk menduduki gedung dewan. Polisi bertameng yang berjaga mencoba menghadang mahasiswa.
Sampai akhirnya terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan polisi yang jaga. Aksi saling dorong ini sempat terjadi dua sampai tiga kali.
Koordinator lapangan mahasiswa mencoba meredam situasi dengan mengingatkan satu komando. "Jangan terprovokasi, tetap satu komando, jangan merusak," ujar salah seorang orator melalui pengeras suara.
Kemudian pihak DPRD Ciamis mengizinkan perwakilan mahasiswa untuk masuk dan menyampaikan aspirasinya. Tuntutan dari massa mahasiswa Ciamis salah satunya menolak kenaikan harga bahan pokok dan BBM.
Sementara di Ponorogo, Aliansi Mahasiswa Ponorogo di depan Gedung DPRD Ponorogo.. (12/April/2022) juga melakukan aksi.
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Ponorogo melakukan unjuk rasa di depan gedung DPRD Ponorogo, di Jalan alon-alon timur Kelurahan Mangkujayan. Dengan memakai pakaian serba hitam dan membawa poster-poster, mereka menyuarakan keresahan dari masyarakat akhir-akhir ini. Salah satunya yakni kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Sangat disayangkan sekali, ketika rakyat terdampak pandemi selama dua tahun ini dan berusaha untuk pulih, Pemerintah menaikan harga BBM jenis Pertamax sangat signifikan,” kata koordinator aksi, Aldila Mayang Putri Rahayu, Selasa (12/4/2022).
Menurut Aldila, kebijakan menaikan harga BBM Pertamax ini, dinilai menjadi kebijakan yang gagal Jokowi. Dan, salah satu faktor naiknya harga BBM ini, diklaim karena alasan kenaikan PPN. Padahal kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen. Hal ini tertera pada amanat undang-undang nomor 7 pasal 7 tentang harmonisasi peraturan perpajakan (UU HPP). Kenaikan persentase tersebut memang hanya 1 persen, namun memiliki dampak yang nyata salah satunya pada kenaikan BBM. Kenaikan resmi harga pertamax yang sebelumnya berada dikisaran Rp 9.000 – Rp 9.500 sekarang berubah menjadi Rp 12.500 – Rp 13.500.
“Alasannya lagi kenaikan harga BBM untuk menghindari kerugian akibat lonjakan harga minyak mentah dunia imbas dari konflik bersenjata antara Russia dan Ukraina,” ungkapnya.
Kenaikan harga BBM tersebut, secara langsung mempengaruhi harga bahan pokok. Meskipun kenaikan harga pokok ada yang melambung sebelum kenaikan harga BBM, namun hal tersebut juga dirasa akan mempengaruhi kenaikan harga sembako lainnya. Salah satu kenaikan harga bahan pokok yang menjadi sorotan ialah melambungnya harga minyak goreng yang hampir 2 kali lipat. Padahal Indonesia merupakan salah satu dari 5 negara yang menjadi penghasil kelapa sawit terbesar di dunia.
“Bukti kekejaman pemerintah dan penindasan terhadap rakyatnya yaitu adanya pencabutan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dipatok pada harga Rp 14.000,” Kata Ardila tegas.
Masalah demi masalah ini tak kunjung diselesaikan. Saat masyarakat rela antri berjam-jam demi mendapatkan minyak goreng. Menurut para mahasiswa, realitas yang terjadi belakangan ini, memperlihatkan bahwa rezim ini gagal.
“Tuntutan kita berdasarkan analisis objektif dan berada diatas kepentingan rakyat. Semoga aspirasinya kita ditindaklanjuti, menurunkan harga BBM dan harga minyak goreng, supaya rakyat tidak merasa tertindas di masa yang masih pandemi ini,” pungkasnya. (end/kun)
Parepare:
Klik video:
Pekanbaru:
Ciamis:
Ponorogo: