(Video) Kritik Keras Duet Jokowi-Luhut, Amien Rais: Mabuk Kekuasaan!
Senin, 4 April 2022
Faktakini.info, Jakarta - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais mengkritik keras Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Sebelumnya, Amien Rais melayangkan kritikan kepada Presiden Jokowi dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Amien Rais melihat Jokowi-Luhut mabuk kekuasaan. Dia juga menyebut Jokowi-Luhut adalah contoh pemimpin yang tidak tahu kapan harus mundur.
Padahal, sebut dia, UUD 1945 mengamanatkan bahwa masa jabatan presiden maksimal 2/ periode. Kini, Amien Rais mengatakan Jokowi-Luhut berupaya untuk memperpanjang kekuasaan dengan cara yang dia sebut ugal-ugalan, yakni amandemen UUD 1945.
"Saudara sekalian, saya lihat sandiwara politik yang dipertontonkan oleh duet Jokowi-Luhut itu makin lama makin menggila, makin ugal-ugalan. Jadi tidak bisa lain kesimpulan saya bahwa memang saudara saya Jokowi ini itu, selain tidak kompeten sebagai pemimpin yang saya tulis dalam risalah kebangsaan saya, tapi juga tidak tahu kapan dia harus mundur," ujarnya.
"Pemimpin yang baik itu harus tahu persis kapan dia harus mundur, apalagi dalam UUD 45 itu sudah jelas sekali dikatakan presiden kita hanya bisa dipilih dua kali saja. Tapi sekarang mau dipaksakan supaya ada sidang MPR khusus untuk buat PPHN. Jadi kemudian nanti arahnya mengubah secara sangat ugal-ugalan, lebih dari itu, sangat jahat, ini luar biasa," lanjut Amien.
Partai Ummat mengungkap mengapa Amien Rais menyoroti 'duet' Jokowi-Luhut.
Jubir Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya mengatakan sudah berusaha menanyakan kepada Amien Rais perihal sorotan ke Jokowi-Luhut. Lalu mengapa hanya mengkritik 'duet' Jokowi-Luhut?
"Saya coba kontak Pak Amien belum nyambung juga. Beliau kalau sudah gundah memikirkan bangsa begini, agak susah dihubungi," kata Mustofa kepada wartawan, Senin (4/4/2022).
Mustofa menjelaskan, Amien Rais memiliki landasan kuat mengkritik kondisi saat ini, utamanya terhadap Jokowi-Luhut. Menurutnya, Amien Rais salah satu tokoh penggerak reformasi dan tokoh Muhammadiyah sehingga 'asupan' asam garam politik sudah dianggap melebihi seluruh kader yang ada di Partai Ummat.
"Nah, biasanya kalau Pak Amien sudah begitu kalimatnya, berarti ya kondisi bangsa ini sudah sangat-sangat genting. Hampir semua jalan kebenaran tertutup, dan sulit menembus tembok tebal rezim," ujar Mustofa.
"Artinya, siapapun nama yang disebut, kemungkinan besar memang memiliki pengaruh besar. Baik itu pengaruh negatif maupun pengaruh positif terhadap bangsa ini," kata dia.
Kritik Amien Rais hanya kepada Jokowi dan Luhut pun coba dijelaskan Mustofa. Kedua tokoh tersebut dinilai memiliki pengaruh besar kondisi saat ini.
"Dalam konteks ini, Pak Amien hanya menyebut Pak Jokowi dan LBP untuk berhenti di 2024. Ya analisa saya dua pejabat ini yang dianggap sebagai kunci sebagai sumber masalah utama negeri ini. Soal nama lain yang enggak disebut, misalnya Pak Ma'ruf Amin sebagai Wapres, saya no komen saja," imbuhnya.
Sumber: detik.com
Klik video: