(Video) Warga dan Mahasiswa Lampung Gelar Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM
Ahad, 17 April 2022
Faktakini.info, Jakarta - Sejumlah warga dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Lampung Memanggil menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD dan Pemprov Lampung, Rabu (13/4/2022) siang. Mereka mendesak masuk halaman kantor namun terhalang kawat berduri yang dipasang polisi.
Aksi para mahasiswa yang menuntut stabilitas harga bahan pokok kepada pemerintah pusat pada siang hari di tengah terik matahari tersebut, membuat empat mahasiswi jatuh pingsan. Mereka pingsan diduga karena dehiderasi. Empat mahasiswi tersebut dibawa mobil ambulan PMI yang telah siaga di dekat aksi.
Perwakilan elemen mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta di Lampung tersebut bergantian orasi menyuarakan tuntutan mereka. Mereka juga membaca puisi dan doa di depan pintu gerbang Kantor Pemprov Lampung. Aparat polisi dan anggota Satpol PP Pemprov Lampung membuat pagar betis di depan gerbang.
Demo mahasiswa dari pagi hingga pukul 14.00 WIB tersebut membuat akses jalan menuju Kantor Gubernur Lampung ditutup. Warga yang akan melintas dialihkan polisi ke jalur alternatif. Namun, sebagian pengendara motor masih ada yang sengaja melintas pagar pembatas.
Amir, perwakilan mahasiswa dari perguruan tinggi swasta di Bandar Lampung mengatakan, aksi mahasiswa mewakili aspirasi masyarakat yang mengeluhkan naiknya harga bahan pokok seperti minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya, termasuk bahan bakar minyak.
“Kami meminta pemerintah pusat menurunkan harga-harga bahan pokok seperti minyak goreng, BBM, dan juga bahan pokok rakyat lainnya,” kata Amir, di sela-sela aksi unjuk rasa, Rabu (13//4/2022).
Mahasiswa terus mendesak agar bisa masuk halaman gedung DPRD dan Kantor Gubernur Lampung. Namun, pengamanan yang ketat ditambah dipasangnya kawat berduri menghalangi niat mahasiswa menerobos masuk gerbang. Aksi ini juga diikuti pengemudi ojol dan juga ibu-ibu pengajian.
Koordinator Aksi Imam Adi mengatakan, tuntutan pada aksi mahasiswa di Lampung yakni menolak kenaikan harga BBM, menuntut pemerintah segera menstabilisasi harga bahan pokok yang sudah naik dan menyengsarakan rakyat, dan segera reforma agraria.
Selain itu, ia meminta pemerintah segera mencabut Undang Undang Cipta Kerja, mempermudah akses kesehatan bagi rakyat, pendidikan gratis, dan hentikan kriminalisasi dan tindakan represif terhadap gerakan rakyat. “Tuntutan itu segera kami sampaikan kepada gubernur dan DPRD Lampung,” katanya.
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Lampung Memanggil memaparkan delapan tuntutan ke Pemerintah Provinsi Lampung.
Koordinator aksi, Rofi, mengatakan ribuan mahasiswa membubarkan diri karena tuntutannya diterima pemerintah Provinsi Lampung dan DPRD.
"Harapannya segera dibicarakan secara menyeluruh dan mendapatkan solusi dari seluruh permasalahan," kata Rofi, di sela aksi, Rabu, 13 April 2022.
Ketua DPRD Lampung, Mingrum Gumay, mengaku menerima semua tuntutan mahasiswa.
"Semua tuntutan kami sampaikan ke pemerintah pusat dan koordinasi dengan Pemprov Lampung," kata Mingrum Gumay saat dihubungi.
Ia mengatakan, terkait tuntutan UU Cipta Kerja akan disampaikan ke Mahkamah Konstitusi karena itu menjadi keputusan MK. "Tapi semua sudah kami serap dan akan segera kami sampaikan," ujar dia.
Berikut isi tuntutan aksi mahasiswa di Lampung:
1. Menolak dengan tegas kenaikan harga BBM dan menuntut pemulihan dari krisis energi yang sedang berlangsung
2. Menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok
3. Menuntut terwujudnya reforma agraria sejati
4. Menuntut dicabutnya UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta kerja
5. Menuntut kemudahan akses kesehatan untuk seluruh rakyat Indonesia
6. Menuntut terjaminnya pendidikan yang gratis ilmiah dan demokratis
7. Mengecam dengan keras tindakan represifitas aparat keamanan terhadap massa aksi dan menuntut untuk dihentikannya kriminalisasi terhadap aktivis gerakan rakyat dan mahasiswa
8. Sah kan RUU TPKS
Aktivis Bunda Mery juga turut hadir dalam aksi ini dan memberikan orasi.
Sumber: lampost dan lainnya
Klik video: