Khutbah Iedul Fitri 1443 H KH MAK: Membangun Kesalehan Sosial

 




Ahad, 1 Mei 2022

Faktakini.info 

Khutbah Iedul Fitri 1443 H

MEMBANGUN KESALIHAN SOSIAL

Oleh: Muhammad GS Al Khaththath

الله أكبر الله أكبر الله أكبر - الله أكبر الله أكبر الله أكبر-  الله أكبر الله أكبر الله أكبر

الله أكبر الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد.

الحمد لله  الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ هذه السنة تقربا الى الله سبحانه وجعل صيام المسلمين في رمضان وقيامه عملا لجميع أوامره وأحكامه و اوجب جميع أعمال المسلمين في الحياة ايمانا واحتسابا لمرضاته وتمسكا بكتابه وسنة رسوله وتقيدا باحكامه  وشريعته. 

اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ فِى اْلمَحْشَرْ .

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد المبعوث لإيجاد الأمة الإسلامية خيار الأمم في الدنيا و الآخرة وعلى آل بيته الأطهر وأصحابه الأخيار  

فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وقال تعالى في كتابه الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم: 

{هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ } [التوبة: 33]

وقال: {وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ } [النور: 55] 

الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

Kaum muslimin jamaah sholat Iedul Fitri yang dirahmati Allah,,

Alhamdulillah pagi hari ini Umat Islam di seluruh dunia merayakan Iedul Fitri setelah selama sebulan penuh berpuasa Ramadhan, menahan makan dan minum yang halal serta menahan berhubungan suami istri yang halal, sejak terbit fajar hingga maghrib tiba.  Hari ini kita semua bergembira karena kita telah kembali berbuka (iedul Fitri) yang mudah-mudahan juga berarti kembali suci sebagaimana hadits Nabi Saw.   : 

«شَهْرٌ فَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ وَسَنَنْتُ أَنَا قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ»

“…siapa saja yang shiyam Ramadhan dan melaksanakan qiyam Ramadhan atas dasar iman dan kesungguhan untuk mencari pahala dan ridlo Allah SWT, dia keluar dari dosa seperti pada hari dilahirkan oleh ibunya” (HR. Abu Daud dalam Musnad Abu Daud At Thayalisi Juz 1/181)..    

 الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

SHOLAT IED DAN TAKBIR ADALAH TANDA SYUKUR DAN SYIAR ISLAM

Kaum muslimin jamaah sholat Iedul Fitri yang dirahmati Allah,,

Sholat Ied yang kita kerjakan ini adalah sunnah Rasulullah SAW yang mengajarkan kepada kita bahwa Sholat Ied yang kita kerjakan ini adalah sebagai rasa syukur kepada Allah dan juga salah satu syiar agama Allah yang harus diagungkan dan dibesarkan.  Sebagaimana TAKBIR yang kita kumandangkan setelah masuknya tanggal 1 Syawal tadi malam hingga pagi ini.   Allah berfirman: 

{وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ } [البقرة: 185]

Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu bertakbir, mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.(QS. Al Baqarah 185).


الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

IBADAH RAMADHAN ADALAH PENEGAKAN DISIPLIN SYARIAT 

Kaum muslimin jamaah sholat Iedul Fitri yang dirahmati Allah,,

Alhamdulillah ibadah shiyam di siang hari dan qiyam di malam hari selama bulan Ramadhan telah mengajarkan kepada kita semua bahwasanya kita wajib taat, tunduk, dan patuh kepada Allah SWT baik siang maupun malam selama hayat di kandung badan.   Dengan ibadah shiyam yang kita sadari sepenuhnya bahwa lapar dan haus kita adalah untuk Allah SWT kita telah membangun kesadaran bahwa setiap saat posisi kita adalah makhluk dan hamba Allah SWT yang terus beribadah dalam segala situasi dan kondisi. Dalam keadaan shiyam, dengan kesadaran penuh kita juga sekaligus mengerjakan perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. 

Sebab, berbeda dengan ibadah lainnya, dengan mengerjakan shiyam kita bisa sekaligus mengerjakan hal-hal lain, seperti bekerja mencari rizki yang halal, bersilaturrahim, membaca Al Quran, menuntut ilmu, mengajak orang berbuat kebajikan, menasihati penguasa agar tidak berbuat zalim, menasihati hakim agar memutuskan perkara dengan adil, menolong orang yang sedang kesulitan ekonomi, membela kaum yang terzalimi, dan lain-lain kebajikan.  Bahkan Rasulullah Saw. dan para sahabatNya sambil puasa mengangkat pedang berjihad di medan perang meninggikan kalimat Allah SWT.  

Kita bisa dengan sabar menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya sehingga kualitas ketaqwaan kita meningkat dan sekaligus kualitas hidup kita juga meningkat.   

Dengan mengamalkan seluruh perintah dan menjauhi seluruh larangan yang ada dalam Al Quran dan As Sunnah maka kita akan menjadi manusia terunggul di dunia.    

  الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

Kaum muslimin jamaah sholat Iedul Fitri yang dirahmati Allah,,

Islam adalah aturan hidup yang sempurna.   Allah SWT berfirman: 

{الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا } [المائدة: 3]

“Pada hari ini telah kusempurnakan agamamu untukmu dan telah kusempurnakan untukmu nikmat-Ku dan telah Kuridloi Islam sebagai agamamu” (QS. Al Maidah ayat 3).

Seluruh pelaksanaan ibadah shiyam dan qiyam sebulan penuh di Bulan Ramadhan adalah ibarat pelaksanaan system hidup Islam secara keseluruhan secara simultan yang tujuan dari pelaksanaannya adalah untuk menghasilkan masyarakat yang secara jama’i (kolektif) maupun pribadi (individual) adalah manusia-manusia yang disiplin dalam ketaatan kepada Allah SWT.  Dan hasil dari pelaksanaan system ibadah tersebut bisa kita lihat secara umum manusia lebih disiplin memenuhi masjid untuk sholat wajib lima waktu, sholat trawih, dan I’tikaf di sepuluh malam terakhir.   Secara umum manusia lebih berdisiplin tidak makan dan tidak minum di siang hari, walaupun makanan dan minuman yang tersedia semuanya halal.  Mereka menahan diri dari yang halal karena Allah, apalagi terhadap berbagai makanan dan minuman yang aslinya memang diharamkan oleh Allah SWT.   Di siang Ramadhan manusia lebih disiplin untuk tidak melakukan hubungan suami istri, apalagi hubungan seksual di luar nikah yang jelas diharamkan, terlebih lagi hubungan menyimpang seperti homoseks dan lesbian yang lebih-lebih lagi sangat diharamkan.   Masyarakat yang menjaga kedisiplinan social ini dilatih dalam seluruh system ibadah di bulan Ramadhan dan dijaga dengan system amar ma’ruf nahi mungkar sepanjang masa.  Inilah masyarakat dengan disiplin kehidupan social terbaik di dunia.  Allah SWT berfirman: 

{كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ …} [آل عمران: 110]

Kamu adalah umat yang terbaik (khairu ummah) yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah….(QS. Ali Imran 110).

Selain itu Allah SWT menjamin bahwa dengan system penerapan syariat yang mendisiplinkan rakyat hingga menjadi manusia-manusia yang beriman dan bertaqwa itu Dia SWT pasti akan membuka pintu-pintu keberkahan dari langit dan bumi.  Dia SWT berfirman:

{وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ …} [الأعراف: 96]

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, ….

 (QS. Al A’raf 96).

  الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

MEMBANGUN KESALIHAN SOSIAL 

Kaum muslimin jamaah sholat Iedul Fitri yang dirahmati Allah,

Disiplin sholat jamaah di masjid yang terbangun akibat intensifnya peribadatan di bulan Ramadhan, baik shiam maupun qiyam Ramadhan perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan kesadaran umum bahwa sholat berjamaah di masjid tidak hanya mendapatkan karunia pahala 27 kali daripada sholat di rumah serta diangkatnya derajat kita dan diampuninya dosa dari tiap langkah yang kita ayunkan dari rumah ke masjid, namun juga memberikan dampak social yang jauh lebih baik, yakni mewujudkan persatuan dan ukhuwah umat Islam.   Meningkatnya taraf ukhuwah Islamiyyah dan kepedulian social sesama muslim akan terjadi seiring dengan meningkatnya taraf interaksi social dan pengetahuan ajaran Islam yang berkaitan dengan kepedulian social dan kewajiban tiap muslim untuk meningkatkan amal salih, baik kesalihan ritual maupun kesalihan social.

Islam adalah ajaran kehidupan yang lengkap, menyempurnakan kesalihan pemeluknya, baik kesalihan ritual maupun kesalihan social.   Bahkan dalam Surat Al Ma’un Allah SWT memberikan warning agar umat Islam jangan sampai jatuh ke dalam derajat ketidaksalihan baik ritual maupun social.  Allah SWT memberikan peringatan keras kepada mereka yang tidak memiliki kesalihan ritual mapun social sebagai orang yang mendustakan agama Islam!.

الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

Kaum muslimin jamaah sholat Iedul Fitri yang dirahmati Allah,

Marilah kita renungkan peringatan  Allah SWT tentang orang yang tidak memiliki kesalihan ritual maupun kesalihan social sebagai berikut:

Allah SWT berfirman: 

سورة الماعون

بسم الله ال رحمن الرحيم

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3) فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5) الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ (6) وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ (7) 

 "Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?"

 "Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,"

"dan tidak mendorong memberi makan orang miskin."

 "Maka celakalah orang yang shalat,"

"(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya,"

“Yaitu orang –orang yang berbuat ria dalam sholatnya”

Dan yang enggan memberikan bantuan atau pinjaman barang-barang berguna (kepada tetangga di lingkungannya).

Al Maun sendiri artinya adalah barang-barang berguna seperti linggis, obeng, catut, tangga, ember, piring, gelas, cangkir, dll yang berguna dalam kehidupan dan biasa saling pinjam antara tetangga.  Hanya saja dalam kehidupan bertetangga, harus sabar dengan kondisi bahwa ada tetangga yang jika meminjam barang berguna, lalu lupa mengembalikannya.   Tentu saja ini tidak boleh menjadikan kita kapok meminjamkan sehingga kita akhirnya kena warning Allah dalam Surat Maun ini. Jelas sekali ayat ini meletakkan kesalihan social seperti menjaga harta anak yatim dari perampasan siapapun, menjaga ketersediaan makanan buat orang-orang miskin, dan keharmonisan  kehidupan betetangga begitu pentinya sehingga yang siapa saja alpa dalam hal ini bisa dikategorikan sebagai Pendusta agama!

Rasulullah Saw. juga pernah memberikan warning kepada mereka yang punya kelebihan rizki untuk menyembelih hewan korban di saat hari raya Iedul Adha tapi tidak mau Menyembelih hewan korban.  Beliau bersabda:

«مَنْ وَجَدَ سَعَةً لِأَنْ يُضَحِّيَ فَلَمْ يُضَحِّ، فَلَا يَحْضُرْ مُصَلَّانَا»

Siapa yang punya keluangan rizki untuk berkurban, tapi dia tidak Menyembelih kurban, maka jangan mendekati Musholla kami.  (Imam Al Hakim Dalam Kitab Al Mustadrak ala s Shahihain Juz 2 halaman 422).    

Begitu besarnya peranan kesalihan social ini sampai-sampai Al Quran menyebut bahwa unta korban yang akan disembelih dan dibagi-bagi kepada masyarakat sebagai suatu syiar agama Allah SWT.  Allah SWT berfirman:

{وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ } [الحج: 36]

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, (QS. Al Hajj ayat 36).

Dan Rasulullah Saw, menyebut bahwa tanda-tanda haji mabrur atau diterima ibadah ritual hajinya oleh Allah SWT adalah yang memiliki kesalihan social.   Beliau bersabda: 

«الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةَ» ، قَالُوا: يَا نَبِيَّ اللَّهِ مَا الْحَجُّ الْمَبْرُورُ؟ قَالَ: «إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ»

Hajji Mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga.  Mereka bertanya: Wahai Nabiyullah, apa itu hajji mabrur?  Beliau saw. bersabda: Hajji yang selalu memberi makan orang-orang miskin dan selalu menyebarkan salam (Musnad Imam Ahmad Mukhraja Juz 22 halaman 367).

Diriwayatkan bahwa seorang sahabat Nabi Saw. yang bernama Abu Hurairah r.a. hendak beri’tikaf di masjid Nabawi di Madinah.  Namun sebelum duduk beliau, melihat ada seseorang yang didalam masjid sedang bermuram wajahnya.  Ketika ditanya, yang bersangkutan mengatakan ada problem pribadi.  Lalu Sahabat Nabi saw. itu mengajak keluar untuk diselesaikan problemnya.  Orang itu bertanya: Wahai sahabat Nabi Saw. bukankah anda mau beri’tikaf di masjid ini?  Abu Harairah r.a. menjawab: Ketahuialah, bahwa pemilik kuburan ini (Nabi Saw.) pernah bersabda: Sungguh tindakan salah seorang di antara kalian menyelesaikan problem saudaranya adalah lebih utama daripada I’tikaf di masjidku selama 10 tahun!.  Allahu Akbar!!! Padahal I’tikaf di Masjid Nabawi 10 tahun itu sama dengan I’tikaf di masjid-masjid lain (kecuali Masjidil Haram) selama 10 ribu tahun!!  Maka jelaslah membangun kesalihan social bagi setiap mukmin adalah suatu keharusan dan keutamaan yang luar biasa yang harus diperhatikan dan dikerjakan oleh setiap mukmin. 

Hal ini selaras dengan firman Allah SWT  yang menyatakan kokohnya suatu masyarakat:   

{ الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ } [الحج: 41]

(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat (termasuk membayar infaq dan shodaqah) , menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.  “ (QS. Al Hajj ayat 41)   


الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

Kaum muslimin jamaah sholat Iedul Fitri yang dirahmati Allah,

Akhirnya marilah kita berdoa memohon dengan segala ketundukan kita kepada Allah SWT agar kita semua mampu membangun kesalihan social disamping kesalihan ritual yang telah meningkat dengan pelatihan yang Allah berikan dalam ibadah shiyam dan qiyam di Bulan Ramadhan sebulan penuh.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ ويا قاضي الحاجات

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم والحمد لله رب العالمين.

الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد