Amanah Dalam Menyampaikan Ilmu
Jum'at, 3 Juni 2022
Faktakini.info
*AMANAH DALAM MENYAMPAIKAN ILMU*
Oleh : Fery Muzaki Ruthab
Walau sama-sama merusak, orang yang bodoh itu lebih mending daripada orang alim yang tidak amanah (khianat) dalam menyampaikan ilmunya.
Kenapa ? Sebab orang bodoh itu tidak menyampaikan suatu perkara sesuai dengan faktanya karena memang tidak tahu.
Sedangkan orang alim yang tidak amanah terhadap ilmunya, dia sebenarnya tahu, tetapi sengaja menutupi atau paling tidak berusaha mengesankan suatu perkara tidak sebagaimana faktanya.
Diantara contoh sikap tidak amanah adalah :
1. Masalah khilafiyyah ijtihadiyyah (diperselihkan ulama tentang hukumnya) dikesankan sebagai masalah yang disepakati ulama,
2. Perkara furu’ (cabang agama) dikesankan sebagai perkara uhsul (pokok agama),
3. Perkara yang dzanni (praduga dan ijtihadi) dikesankan sebagai masalah qath’i (pasti),
4. Pendapat ulama yang sesuai dengan pendapatnya akan disampaikan, sedangkan yang bertentangan akan disembunyikan atau pura-pura tidak tahu,
5. Jika mendapatkan pendapat ulama yang berbeda dengan pendapatnya akan (dipaksa) untuk dimaknai sesuai dengan pendapatnya, enggan mengakui adanya perbedaan pendapat dalam suatu masalah, dan yang lainnya.
Silakan mengikuti suatu pendapat dan berbeda juga tidak masalah. Adapun mengakui sebuah fakta itu hukumnya wajib karena itu amanah. Jangan sampai kita menolak sebuah fakta hanya karena fakta tersebut tidak sesuai dengan pendapat dan harapan kita. Karena setiap amanah akan ada pertanggungjawabannya, kelak.
_Allahu waliyyut-taufiq wahuwa a'lamu bish-showab_
⭐⭐⭐⭐⭐
✍🏻 Bekasi, 02 Juni 2022. M