Boikot India, Deklarasi Anies, Bendera Tauhid & Khilafah
Rabu, 8 Juni 2022
Faktakini.info
*BOIKOT INDIA, DEKLARASI ANIES, BENDERA TAUHID & KHILAFAH*
Oleh : *Ahmad Khozinudin, S.H.*
Advokat, Ketua Umum KPAU
Saat ini saya masih bersama sejumlah panitia untuk persiapan acara 'Bela Nabi dan Seruan Boikot India' (Rabu, 8 Juni 2022, pukul 13.30 WIB). Sejumlah Advokat, Ulama & Tokoh Jabodetabek akan berkumpul untuk menunjukan komitmen membela kemuliaan Nabi Muhammad SAW, Ummul Mukminin Siti A'isyah RA dan Kitab Suci Al - Qur'an, pada pukul 16.00 WIB nanti.
Sebagaimana dikabarkan, dua politikus India dari Partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma dan Naveen Kumar Jindal telah begitu lancang menghina kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Sharma menjabat sebagai juru bicara, sementara Jidal adalah kepala operasi media BJP (Bharatiya Janata Party).
Namun di sejumlah GWA beredar viral video insiden kericuhan di Acara Deklarasi Dukungan Anies Baswedan sebagai Capres 2024, yang ditindaklanjuti dengan penurunan bendera Tauhid, Bendera Rasulullah Saw, Bendera Kaum Muslimin. Saya sangat menyayangkan ada insiden bendera tauhid yang diturunkan secara paksa. Padahal, bendera inilah yang kelak menjadi naungan di hari kiamat ketika tidak ada lagi naungan selain dari-Nya.
Kita semua tentu berharap kelak di Yaumil Akhir mendapatkan Syafa'at dari Nabi Muhammad Saw, mendapatkan minuman di telaganya Nabi dan mendapatkan naungan Al Liwa, Benderanya Nabi Muhammad Saw. Selanjutnya, dimasukan ke Jannah-Nya bersama Nabi Muhammad Saw dan seluruh manusia yang iman dan ittiba' pada beliau Saw.
Sangat disayangkan, bendera tauhid yang mulia itu diturunkan dengan tidak adab. Sangat disayangkan, kemuliaan bendera Nabi Muhammad SAW yang didalamnya terdapat kalimat tauhid, dianggap akan mencederai nama Capres. Sangat disayangkan, jika ada anggapan menjaga kemuliaan Bendera Tauhid akan berimplikasi pada penurunan elektabilitas, nyinyiran orang kafir dan munafik bahkan berpraduga akan dirundung kekalahan.
Saya ingatkan kepada seluruh saudara muslim, yang mengikat persaudaraan karena Islam. Bahwa jaminan kemenangan itu akan ada, manakala Allah SWT memberikan pertolongan. Jaminan pertolongan itu didapatkan, manakala kita terikat dengan keta'atan.
Tidak perlu peduli dengan omongan lembaga survei, apalagi nyinyiran buzer. Yang patut kita pedulikan hanyalah Syariat Allah SWT, perintah dan larangan-Nya.
Disaat kehormatan Nabi Muhammad Saw dilecehkan, Kemuliaan Ummul Mukminin Aisyah RA direndahkan, Al Qur'an dihinakan, bukankah menjadi kewajiban kita umat Islam untuk membela kehormatan dan kemuliaan Nabi kita ? Ibu kita ? kitab Suci Kita ?
Lalu apa yang akan kita sampaikan dihadapan Allah SWT kelak, saat kita tak membela Nabi tapi malah sibuk membela Capres ? Kita tidak memuliakan bendera Nabi, tapi malah menurunkannya dengan dalih khawatir menurunkan citra Capres ?
Saya tidak menyalahkan siapapun, tidak juga mempersoalkan dukungan kepada Capres tertentu. Hanya saja, saya mengingatkan kita semua adalah hamba Allah, kelak seluruh amal kita akan dimintai pertanggungjawaban dihadapan Allah SWT.
Betapa banyak bukti, pembelaan kita kepada manusia berakhir dengan kekecewaan. Namun, pembelaan kita kepada Nabi, kepada Ummul Mukminin, Kepada Al Qur'an dan bendera tauhid, tidak akan pernah mengakibatkan kekecewaan. Sebab, Allah SWT pasti memberikan pahala pada setiap amal kebajikan.
Saat ini yang penting dilakukan bukan dukung mendukung Capres. Sebab, urusan capres ini ada pada kendali oligarki. Jika nama yang diusung tidak diambil oleh oligarki dan partai politik, maka deklarasi dukungan itu menjadi tidak bernilai.
Yang urgent adalah mengajak dan menyeru kepada segenap kaum muslimin untuk melakukan aksi boikot terhadap India, dengan melakukan tindakan termasuk tetapi tidak terbatas pada : Tidak membeli, memakai atau mengkonsumsi produk India. Tidak menggunakan fasilitas atau layanan yang disediakan atau diproduksi India. Tidak melakukan kerjasama baik hubungan kerja atau perdagangan dengan India, termasuk tidak melakukan kunjungan ke India untuk wisata dan urusan apapun.
Dan yang paling penting lagi, mengajak dan menyeru kepada segenap kaum muslimin untuk melipatgandakakan perjuangan menegakkan Khilafah. *Sebab hanya Khilafah yang benar-benar dapat menjadi junnah (benteng) yang akan melindungi wibawa dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW, Ummul Mukminin Siti A'isyah RA, Kitab Suci Al Qur'an, Kehormatan Islam dan kaum muslimin.*
Selama ini negara-negara arab dan otoritas di negeri kaum muslimin lainnya hanya bisa mengecam tanpa mengambil tindakan apapun. Boikot yang dilakukan kaum muslimin juga tidak cukup efektif untuk membungkam para penghina nabi Muhammad Saw, meskipun tindakan ini adalah amal yang cukup penting diambil sebelum tegak daulah Khilafah. [].