Dunia Takjub! Formula E Jakarta Tetap Berjalan Walau Tanpa 1 Pun Sponsor BUMN

 



Jum'at, 3 Juni 2022

Faktakini.info, Jakarta - Ajang balap mobil listrik Formula E pada Sabtu 4 Juni 2022 dipastikan akan digelar tanpa dukungan sponsor dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Jangankan rakyat dunia, masyarakat dunia pun pasti takjub melihat fakta ini. Karena walau tanpa dukungan BUMN, Gubernur Anirs Baswedan masuk tetap mampu menggelar ajang balap mobil ramah energi ini.

Pasalnya, kerja sama sponsor dengan PT Kilang Pertamina International selaku anak perusahaan PT Pertamina mendadak dibatalkan.

“BUMN enggak ada, sudah fix enggak ada,” kata VP Organizing Committee (OC) Formula E, Iman Sjafei, di Jakarta, Rabu (1/6/2022).

Dengan demikian, lanjutnya, maka saat ini hanya sebanyak 29 perusahaan swasta dan satu BUMD yang menjadi sponsor Formula E.

Tiga hari menjelang balapan, Iman pun memastikan tidak akan ada lagi sponsor yang masuk untuk mendukung gelaran balap mobil listrik terbesar di dunia ini.

“Kayaknya sih enggak ada sponsor masuk lagi, sudah enggak ada lagi, sudah selesai. Yes sponsornya 29 swasta dan 1 BUMD Pemprov DKI,” ujarnya.

Sebelumnya, panitia sempat mengumumkan Pertamina Renewable Diesel (RD) sebagai produk dari PT Kilang Pertamina Internasional masuk dalam daftar sponsor. Namun belakangan kerja sama itu dibatalkan.

Sebab, dalam skema kerja sama itu, PT Kilang Pertamina hanya mau memberikan diskon untuk produk bahan bakarnya.

“Bentuk sponsorship itu bukan sponsor, tapi mereka ngasih diskon dari pembelian bahan bakar,” ujar Imam.

Iman menyebutkan, bahan bakar Pertamina Renewable Diesel itu memang dibeli oleh panitia Formula E untuk menyalakan generator yang digunakan untuk pengisian ulang baterai mobil balap listrik.

PT Kilang Pertamina International pun awalnya hendak memberikan diskon sebanyak Rp 1 miliar dari total pembelian bahan bakar yang mencapai Rp3 miliar.

Namun, Panitia Formula E akhirnya memutuskan untuk tidak mengambil diskon tersebut demi prinsip Good Corporate Government (GCG).

Pasalnya, diskon yang diberikan itu dikhawatirkan akan menjadi temuan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Pihak panitia baru saja memutuskan enggak mengambil diskonnya. Jadi, most likely enggak jadi. Karena kami pikir pemberian diskon ini akan dicek BPK,” ujar Imam.

“Beli bahan bakar di Pertamina tetap, tapi enggak ngambil diskon. Diskon Rp1 miliar itu enggak jadi diambil,” katanya.

Dengan demikian, ungkapnya, maka saat ini tersisa sebanyak 29 perusahaan swasta dan 1 BUMD menjadi sponsor lokal Jakarta E-Prix. 

(MediaIndonesia)