Gagal Cari Cuan untuk Proyek IKN, Luhut Sekarang Jadi 'Makelar' untuk Proyek Pendidikan?

 



Selasa, 21 Juni 2022

Faktakini.info

*GAGAL CARI CUAN UNTUK PROYEK IKN, LUHUT SEKARANG JADI 'MAKELAR' UNTUK PROYEK PENDIDIKAN ?*

_[Catatan Advokasi Kasus Jin Buang Anak, Wartawan Edy Mulyadi]_

Oleh : *Ahmad Khozinudin, S.H.*

Advokat, Ketua Umum KPAU

Hari ini (Selasa, 21/6) adalah hari sidang lanjutan kasus jin buang anak yang membelit Wartawan Edy Mulyadi. Pada sidang pekan lalu, hakim marah kepada Jaksa karena tidak dapat menghadirkan saksi sesuai jadwal jam 09.00 WIB.

Jaksa malah meminta agenda diundur hingga jam 10.30 WIB. Akhirnya, hakim memutuskan sidang ditutup dan dilanjutkam hari ini. Nampaknya, hakim kesal kepada jaksa yang tidak profesional dalam bekerja.

Kasus yang membelit Wattawan Edy Mulyadi ini tidak lepas dari ambisi politik penguasa untuk segera mengeksekusi proyek IKN. Salah satu pihak yang paling berambisi, yang oleh WALHI disebut juga punya lahan dilokasi IKN adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan belum lama ini mendampingi Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf melakukan kunjungan kerja ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) untuk membahas kerja sama di bidang pendidikan pada 15-16 Juni 2022.

Dalam Kunjungannya ke Abu Dhabi kali ini, luhut disebut telah berhasil menfasilitasi kerja sama antara Mohamed Bin Zayed School for Future Studies (MBZFS) dengan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta dalam bidang pendidikan.

Kerja sama antara keduanya adalah dengan mendirikan pusat studi yang difokuskan pada Future Society dan Future Technology.

"Kedua kampus juga sepakat untuk membuat Memorandum Saling Pengertian (MSP) yang diharapkan dapat ditandatangani dan dipertukarkan pada kunjungan Presiden RI ke Abu Dhabi pada awal bulan Juli 2022 (mendatang),"kata Gus Yahya dikutip Senin,(20/6/2022).

Kita semua tentu masih ingat, saat Menko Marives Luhut memastikan masih banyak investor yang akan mendanai proyek IKN. Bahkan Luhut menyampaikan totalnya akan ada lima negara yang siap mendanai pembangunan IKN, termasuk Abu Dhabi.

Luhut mengkonfirmasi rencana investor dari Abu Dhabi, pejabat pemerintah Uni Emirat Arab telah mengucurkan investasi USD20 miliiar atau Rp284 triliun (kurs Rp14.200) untuk proyek IKN Nusantara.

Saat itu, Luhut memang kebingungan pasca Softbank mundur dari proyek IKN. Sebelumnya, dikabarkan Softbank akan kucurkan dana US$ 100 miliar.

Tapi sampai kini -Meminjam Istilah yang di populerkan Yusuf Mansur- DARIMANA DUITNYA ? DIMANA DUIT HASIL NGASONG KELILING ARAB ? DIMANA DUIT INVESTASI UNTUK IKN ITU ?

Sebenarnya, proyek IKN ini semestinya dibatalkan. Pengamat Ekonomi Bhima Yudhistira mengimbau proyek Ibu Kota Negara (IKN) sebaiknya ditunda. Menurutnya, anggaran nasional harus diprioritaskan untuk belanja rutin, termasuk untuk menyambut Pemilu 2024 nanti.

Lebih lanjut, Susi Dwi Harijanti, profesor hukum tata negara Universitas Padjajaran, menegaskan bahwa UU IKN hanya jadi justifikasi politik kebikan penguasa. Banyaknya elemen masyarakat yang menggugat UU IKN, menjadi konfirmasi atas hal itu.

Sekali lagi, masih meminjam istilah dari Yusuf Mansur, kepada Luhut Binsar Panjaitan yang beberapa waktu lalu meyakinkan publik ada investor arab akan mendanai proyek IKN. DARIMANA DUITNYA ? DIMANA DUITNYA ?

Wartawan Edy Mulyadi hanyalah korban kerakusan oligarki yang meminjam otoritas negara untuk bikin proyek cari cuan, yang terganggu kepentingannya oleh kritikan Edy Mulyadi. Demi menjaga agar Proyek IKN tetap jalan, agar tetap dapat cuan, maka EDY MULYADI HARUS DIPENJARAKAN. [].

Foto: Luhut Binsar Pandjaitan