Hargai Tokoh Betawi, Anies Resmikan 23 Nama Jalan Baru yang Pakai Nama Mereka

 



Rabu, 22 Juni 2022

Faktakini.info, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan perubahan 22 nama jalan di wilayah Jakarta. Nama-nama jalan itu diambil dari nama tokoh-tokoh Betawi.

"Dengan mengucap bismillahirrohmannirrohim, pada hari ini Senin, 20 Juni 2022, penetapan nama jalan itu zona dengan nama tokoh Betawi dan nama tokoh asal Jakarta di Provinsi DKI Jakarta secara resmi ditetapkan," kata Anies dalam upacara peresmian nama jalan tokoh Betawi di Kantor Unit Pengelola Perkampungan Budaya Betawi, di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2022).

Berikut nama jalan, kampung, dan gedung yang berasal dari nama tokoh Betawi yang diresmikan Anies:

1. Jalan Entong Gendut (sebelumnya Jalan Budaya)

2. Jalan Haji Darip (sebelumnya Jalan Bekasi Timur Raya)

3. Jalan Mpok Nori (sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus)

4. Jalan H. Bokir Bin Dji'un (sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede)

5. Jalan Raden Ismail (sebelumnya Jalan Buntu)

6. Jalan Rama Ratu Jaya (sebelumnya Jalan BKT Sisi Barat)

7. Jalan H. Roim Sa'ih (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Barat)

8. Jalan KH. Ahmad Suhaimi (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Timur)

9. Jalan Mahbub Djunaidi (sebelumnya Jalan Srikaya)

10. Jalan KH. Guru Anin (sebelumnya Jalan Raya Pasar Minggu sisi Utara)

11. Jalan Hj. Tutty Alawiyah (sebelumnya Jalan Warung Buncit Raya)

12. Jalan A. Hamid Arief (sebelumnya Jalan Tanah Tinggi 1 gang 5)

13. Jalan H. Imam Sapi'ie (sebelumnya Jalan Senen Raya)

14. Jalan Abdullah Ali (sebelumnya Jalan SMP 76)

15. Jalan M. Mashabi (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Utara)

16. Jalan H. M. Shaleh Ishak (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Selatan)

17. Jalan Tino Sidin (sebelumnya Jalan Cikini VII)

18. Jalan Mualim Teko (sebelumnya Jalan depan Taman Wisata Alam Muara Angke)

19. Jalan Syekh Junaid Al Batawi (sebelumnya Jalan Lingkar Luar Barat)

20. Jalan Guru Ma'mun (sebelumnya Jalan Rawa Buaya)

21. Jalan Kyai Mursalin (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang)

22. Jalan Habib Ali Bin Ahmad (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang)

23. Jalan Bang Pitung (sebelumnya Jalan Kebayoran Lama)

Anies mengatakan tokoh Betawi yang kini dijadikan sebagai nama jalan memiliki peran bagi Jakarta di masa lalu. Dia bersyukur peresmian 22 nama jalan itu bisa dilakukan.

"Kita mulai dengan bersyukur kepada Allah SWT di sore yang teduh ini kita bisa berkumpul bersama di Perkampungan Betawi Setu Babakan bersama-sama menyaksikan upacara penetapan nama-nama, tokoh-tokoh Betawi, yang perannya di masa lalu telah berdampak kepada perjalanan kehidupan Jakarta, perjalanan kehidupan Indonesia," ujarnya.

"Mereka adalah pribadi-pribadi yang kita kenang karena mereka telah memberikan manfaat bagi sesama," imbuhnya.

Dia mengatakan sejumlah nama tokoh Betawi itu telah dicatat sebagai pahlawan nasional. Namun dia menyebut masih banyak tokoh Betawi berjasa yang belum tercatat sebagai pahlawan nasional.

"Mereka ini adalah pribadi-pribadi yang kita kenang yang kita ingat karena hidupnya dihibahkan untuk kemajuan, ada nama-nama yang sudah menjadi pahlawan nasional tapi ada begitu banyak juga nama-nama berjasa yang belum dicatat sebagai pahlawan nasional," ujarnya.

Dia mengatakan masyarakat Betawi telah berkontribusi bagi Indonesia dengan menyambut dan menerima dengan hangat para pendatang dari berbagai daerah. Dia berharap nama jalan baru tersebut bakal menjadi pengingat tumbuh besarnya tokoh Betawi itu di Jakarta.

"Kalo kita berbicara tentang menjadi Indonesia maka lokasi kejadiannya itu di tanah Betawi. Di sinilah berkumpul semua dari wilayah Indonesia datang ke tempat ini, mengikat rajut tenun kebangsaan itu. Ini tidak akan terjadi bila masyarakat Betawi tidak memfasilitasi, bila masyarakat Betawi tidak menyambut dengan hangat kehadiran semua dengan perasaan kesetaraan," kata Anies.

"Dan karena itulah saya melihat kontribusi besar ini di berbagai sektor perlu diabadikan sehingga nampak di depan kita bahwa pribadi-pribadi ini berkontribusi, dan harapannya nanti menjadi pengingat pada kita semua bahwa di sini di kota ini telah tumbuh besar pribadi yang disebut sebagai nama-nama jalan," imbuhnya.

Selain itu, dia mengatakan perubahan nama jalan dengan nama tokoh Betawi diharapkan menambah kesadaran generasi muda. Dia berharap kalangan muda sadar akan hadirnya tokoh tersebut di Jakarta.

"Harapannya juga membuat generasi baru menyadari bahwa hadirnya para tokoh ini, tokoh Betawi bukan sekarang saja, ini sudah perjalanan lintas waktu yang cukup panjang mereka hadir di tempat ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Anies mengungkap rasa syukurnya karena Jakarta memiliki banyak tokoh Betawi. Dia menyebut nama jalan dengan nama tokoh Betawi itu berfungsi sebagai tanda dalam waktu yang lama.

"Nama itu tidak bisa kita katakan abadi karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, tapi paling tidak untuk waktu yang amat panjang dia akan menjadi penanda kehadiranya di tanah Jakarta. Kita merasa sangat bersyukur bahwa Jakarta memiliki begitu banyak tokoh-tokoh Betawi punya banyak tokoh-tokoh yang nantinya akan menjadi museum peradaban di tanah kota," tuturnya.

Sebelumnya, Pemkot Jakarta Timur mengabadikan sejumlah nama tokoh dan seniman Betawi menjadi nama jalan. Haji Bokir hingga Mpok Nori termasuk nama komedian yang diabadikan untuk nama jalan.

Seperti dilansir dari Antara, Jumat (17/6/2022), nama Jalan Haji Bokir dipakai untuk menggantikan nama Jalan Raya Pondok Gede segmen Kelurahan Pinang Ranti dan Kelurahan Dukuh. Sementara itu, nama Jalan Mpok Nori menggantikan nama Jalan Raya Bambu Apus, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung.

Kasudin Bina Marga Jakarta Timur Benhard Hutajulu mengatakan secara total ada nama lima tokoh Betawi yang diabadikan untuk nama jalan. Selain Haji Bokir dan Mpok Nori, tiga tokoh lainnya antara lain Haji Darip, Entong Gendut, dan Rama Ratu Jaya.

Papan nama Jalan H Bokir bin Dji'un terpasang dari simpang Jalan Raya Bogor atau pertigaan Hek sampai persimpangan lampu merah Tamini Square. Benhard menjelaskan Jalan Haji Darip dimulai dari titik awal Jalan Raya Bekasi hingga simpang Jalan Jenderal Ahmad Yani.

Sedangkan Jalan Entong Gendut ditetapkan dari titik awal persimpangan Jalan Batu Ampar I hingga titik akhir persimpangan Jalan Raya Condet. Lalu Rama Ratu Jaya menggantikan nama Jalan BKT sisi Barat dari titik awal persimpangan Jalan Penggilingan hingga Jalan Raya Damai.

"Haji Darip ditetapkan menjadi nama jalan yang sebelumnya dikenal Jalan Bekasi Timur Raya. Entong Gendut menjadi nama jalan yang sebelumnya dikenal Jalan Budaya, Condet," kata Benhard.

Sumber: detik.com