Semprot Ganjar, Petinggi PDIP, Selain Main di Medsos, 8 Tahun Jadi Gubernur Apa Kinerjanya?

 




Kamis, 2 Juni 2022

Faktakini.info, Jakarta - Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Trimedya Panjaitan menyebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang berencana maju sebagai calon presiden 2024 sebagai sikap kemlinthi atau sok dan congkak.

Trimedya menyebut manuver Ganjar itu sudah kelewat batas dan terburu-buru hingga mengabaikan tugasnya sebagai gubernur.

“Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kabupaten/kota, itu baru,” ujar Trimedya dalam keterangan tertulis, Rabu (01/06) seperti dilansir CNNIndonesia.com.

Wakil Ketua MKD DPR ini pun mempertanyakan kinerja Ganjar selama ini sebagai Gubernur Jawa Tengah. Ia menyinggung soal pembangunan penambangan di Wadas dan banjir rob di Semarang.

“Ganjar apa kinerjanya delapan tahun jadi Gubernur selain main di Medsos, apa kinerjanya?” ujar Trimedya.

“Tolong gambarkan track record Ganjar di DPR kemudian sebagai gubernur selesaikan Wadas itu. Selesaikan rob itu, berapa jalan yang terbangun kemudian sekarang diramaikan kemiskinan di Jateng malah naik tolong masyarakat juga apple to apple memperbandingkan,” tegas Trimedya.

Lebih lanjut, politisi yang pernah menjabat sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Hukum, HAM dan Perundang-undangan ini menilai langkah Ganjar terlalu kentara menampilkan ambisi politiknya. Tampak dari safarinya ke berbagai wilayah di Indonesia belakangan ini. Diketahui, Ganjar aktif keliling Indonesia mulai dari Sumut hingga Makassar, Sulsel.

“Ini kan kelihatan main semua, ke mana-mana semua jalan ke Medan ke Makassar, ya kita ketawa-ketawa saja pada saat PON Papua ada yang teriak Ganjar… Ganjar… siapa orang Papua yang tahu Ganjar?” tanya Trimedya retoris.

Ia menilai ramai teriakan saat Ganjar kunjungan itu sudah diatur atau by design oleh orang-orang politik di sekitarnya.

Tak hanya itu, Trimedya menyebut sikap Ganjar sebagai kader lama PDIP justru tidak menghargai karakter partai dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Dan bagi saya sebagai kader PDI Perjuangan, Ganjar tidak menghargai Ibu (Megawati),” katanya.

Secara terpisah, Ganjar menyatakan keputusan terkait pencalonan presiden adalah hak istimewa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

“Soal capres itu hak prerogatif ketua umum,” kata Ganjar melalui pesan WhatsApp, Rabu (01/05).

Foto: Trimedya Panjaitan 

Sumber: CNNIndonesia.com