Temuan Detonator, TNT, Senjata Laras Panjang dan Ratusan Peluru Wajib Diusut Polri, Jangan Hanya Sibuk Jualan Narasi Ancaman Ajaran Islam Khilafah
Sabtu, 11 Juni 2022
Faktakini.info
*TEMUAN DETONATOR, TNT, SENJATA LARAS PANJANG DAN RATUSAN PELURU WAJIB DIUSUT POLRI, JANGAN HANYA SIBUK JUALAN NARASI ANCAMAN AJARAN ISLAM KHILAFAH*
Oleh : *Ahmad Khozinudin, S.H.*
Advokat, Ketua Umum KPAU
Temuan Detonator, TNT, senjata laras panjang dan ratusan peluru di Jl Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, wajib diselidiki lebih lanjut. Kepolisian tidak boleh mengganggap remeh dan menyederhanakan persoalan dengan menyebut hal itu biasa digunakan untuk keperluan sektor pertambangan.
Sebagaimana dikabarkan, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo, pada Rabu (7/6/2022), menjelaskan temuan TNT sekitar satu dos (isinya puluhan), bentuknya seperti silinder, memanjang. menurutnya itu biasanya digunakan di area tambang. Penjelasan itu disampaikannya dalam dialog program Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Rabu.
Barang-barang berbahaya yang ditemukan di dalam sebuah ruko yang lama tidak digunakan ini, tidak boleh dianggap remeh. Tidak boleh narasi bahan untuk pertambangan menjadikan temuan ini seperti angin lalu.
Lagipula, selaik TNT juga ada senjata laras panjang dan ratusan peluru. Ratusan peluru yang ditemukan, ada yang kaliber 5,6 dan kaliber 7mm.
Kalau benar ini terkait pertambangan, lalu apa gunanya senjata laras panjang dan ratusan peluru ? apa mau digunakan untuk pertambangan romusha, dimana pekerjanya tidak dibayar, bekerja dibawah tekanan dan ancaman senjata ?
Justru kemungkinan yang buruk terkait adanya ancaman pertahanan dan kedaulatan negara dari kekuatan asing menggunakan modus menambang wajib diwaspadai. Selama ini, fakta tentang banyaknya serbuan TKA China yang bekerja di sektor pertambangan menjadi faktor yang harus menjadi perhatian aparat.
Sutiyoso, pernah mengungkapkan kekhawatirannya atas masifnya TKA China yang masuk ke Indonesia. Sebagai mantan pejabat intelejen, tentu Sutiyoso tak asbun soal itu.
Kecurigaan sejumlah pihak atas TKA China adalah militer yang menyamar dan dipersenjatai, harusnya menjadi perhatian penting aparat. Bisa saja modus menambang, digunakan untuk menguasai lahan dan dipertahankan penguasaan lahan tersebut dengan amunisi dan senjata.
Semestinya, temuan ini dapat digunakan untuk menyisir seluruh area pertambangan khususnya yang memperkerjakan TKA China. Perlu diadakan serangkaian pemeriksaan secara menyeluruh, tidak boleh ada otoritas negara didalam negara.
Perusahaan-perusahaan tambang China harus dipaksa membuka akses pemeriksaan terhadap seluruh kawasan tambang dan sarana prasarana yang dimilikinya. Kalau tidak segera dilakuan, saya khawatir proses penguasaan bangsa Indonesia secara de facto oleh kekuatan asing mulus dilakukan, karena ada dugaan TKA China dipersenjatai.
Ini pekerjaan polisi, dan jika diperlukan bisa diperbantukan TNI karena urusannya sudah terkait ancaman pertahanan dan kedaulatan negara. Bukan hanya soal penegakan hukum.
Lagipula, penyisiran lokasi pertambangan China lebih mendesak dilakukan ketimbang berburu anak bangsa sendiri, menangkapi rakyat sendiri berdalih narasi ancaman Khilafah. Serbuan TKA China, temuan bahan peledak dan senjata itu nyata. Sementara ancaman Khilafah, hanya ilusi yang dibangkitkan untuk menekan umat Islam dan menutupi kegagalan rezim. [].