Arab Saudi Tangkap Warganya karena Selundupkan Non-Muslim ke Mekkah
Sabtu, 23 Juli 2022
Faktakini.info, Jakarta - Seorang warga Arab Saudi ditangkap karena diduga membantu seorang non-Muslim memasuki kota suci Mekah. Penangkapan warga Arab Saudi itu setelah sebelumnya wartawan Gil Tamary yang bekerja untuk Channel 13 Israel mengaku telah menyelinap ke Mekah. Gil Tamary adalah seorang non-Muslim. Adapun Mekah dilarang dimasuki oleh orang non-Muslim (kafir).
Polisi regional Mekah telah menyerahkan seorang warga negara Arab Saudi ke jaksa karena diduga membantu masuknya jurnalis non-Muslim. Juru bicara polisi Mekah menyatakan penangkapan tersebut kepada Saudi Press Agency tanpa menyebutkan nama pelaku yang ditangkap.
SPA juga tidak menyebutkan nama jurnalis yang menyelusup ke Mekah. Hanya saja disebutkan bahwa dia adalah warga negara Amerika, yang kasusnya juga telah dirujuk ke jaksa, untuk mengambil prosedur yang diperlukan sesuai hukum yang berlaku.
Sebelumnya Gil Tamary melakukan liputan tentang Mekah. Dia mengambil latar belakang bangunan ikonik di Mekah dan di sekitar Arafah. Dalam rekaman video yang diunggah, tampak seorang supir dengan wajah disamarkan di samping Tamary.
Dia menjelaskan bahwa dia tahu bahwa apa yang dia lakukan dilarang, namun Tamary mengaku ingin menunjukkan tempat yang sangat penting bagi saudara dan saudari Muslim. Pembenaran Tamary, dan permintaan maaf selanjutnya, tidak banyak membantu meredakan tanggapan media sosial warga Arab Saudi yang marah.
Arab Saudi tidak menjalin hubungan resmi dengan Israel. Arab Saudi juga tidak bergabung dengan Kesepakatan Abraham yang ditengahi AS pada 2020. Adapun negara-negara Arab yang menjalin hubungan dengan Israel antara lain Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Menteri Israel turut berkomentar ihwal Gil Tamary. Esawi Freij, Menteri Kerjasama Regional Israel, mengatakan liputan Tamary adalah bodoh dan berbahaya terhadap upaya AS menormalkan hubungan antara Israel dan Arab Saudi. "Saya minta maaf (tetapi) itu adalah hal yang bodoh untuk dilakukan dan dibanggakan," kata Freij, yang beragama Islam, kepada penyiar publik Kan."Itu tidak bertanggung jawab dan merusak, menyiarkan laporan hanya demi peringkat."
Sumber: tempo.co