GNAI Bantah Tudingan Ahmad Nurwakhid Bahwa Radikalisme dan Terorisme Munculkan Islamofobia

 




Kamis, 28 Juli 2022

Faktakini.info 

 *GNAI (GERAKAN NASIONAL ANTI ISLAMOFOBIA) TIDAK SEPENDAPAT DENGAN PENDAPAT AHMAD NURWAKHID*

Gerakan Nasional Anti Islamophobia (GNAI) tidak sependapat dan meluruskan ucapan Direktur Pencegahan BNPT Ahmad Nurwakhid yang menyatakan bahwa radikalisme dan terorisme itu menimbulkan Islamophobia. 

Ada tiga hal ketidakbenaran tersebut: 

Pertama, radikalisme dan terorisme bukan hanya ada pada umat Islam saja tetapi dilakukan oleh siapa saja. 

Pemberian stigma radikal dan teroris pada umat Islam adalah perilaku atau kebijakan Islamophobia itu sendiri. 

Kedua, menyatukan radikalisme dan terorisme adalah salah kaprah. Terorisme memiliki batasan yang jelas dan tegas menurut UU dan menjadi musuh bersama, termasuk umat Islam. 

Sementara radikalisme merupakan terma karet yang tidak memiliki batasan peraturan perundang-undangan. 

Isu radikalisme itu tendensius dan memojokkan. Lebih bernuansa kepentingan politik ketimbang hukum. 

Ketiga, terorisme (yang kemudian diperluas dengan radikalisme) konteks kesejarahannya adalah produk Barat dalam rangka Islamophobia. 

Kini Barat menyadari kesalahannya. Amerika memproduk UU Penghapusan Islamophobia dan PBB menetapkan perlawanan melalui Resolusi "International Day to Combat Islamophobia" 15 Maret 2022.

Ucapan Nurwakhid tidak benar sebab terorisme dan radikalisme tidak akan memunculkan Islamophobia akan tetapi justru membenarkan perlunya perlawanan terhadap Islamophobia. 

Anti Islamophobia harus didukung oleh BNPT  dan Densus 88. 

Bila gerakan Anti Islamophobia tidak mendapat dukungan BNPT dan Densus 88 sebaiknya kedua lembaga ini juga tidak masuk ke ranah tersebut. 

GNAI adalah gerakan untuk membangun kerukunan dan meluruskan pemahaman Islam. Islam bukan ajaran yang menakutkan. 

BNPT dan Densus 88 tidak boleh menjadi lembaga yang justru membuat masyarakat khawatir dengan isu terorisme dan radikalisme yang realitanya dapat memojokkan dan menyasar umat Islam. 

Abdullah Al Katiri--Presidium GNAI

Foto: Abdullah Al Katiri--Presidium GNAI