Keluarga: Kondisi Jenazah Brigadir Yosua Dua Jari Putus, Ada Luka Sayatan
Rabu, 13 Juli 2022
Faktakini.info, Jakarta - Pihak keluarga merasa janggal atas meninggalnya Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat.
Diketahui, Brigadir Yosua tewas usai -menurut cerita Polisi- terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Pihak keluarga menemukan sejumlah luka yang di tubuh Brigadir Yosua. Seperti yang diungkap tante Brigadir Yosua, Roslin.
“Yang luka tembak itu 3 di bagian dekat bahu lalu satunya di tangan,” kata tante Brigadir Yosua, Roslin.
Keluarga merasa kematian Yosua janggal karena ada luka sayatan di tubuh korban. Selain itu, Keluarga mengatakan dua jari Yosua juga terputus.
“Jadi yang malam itu dari keterangan kepolisian Jakarta menyampaikan bahwasanya di kediaman Bapak Irjen Ferdy Sambo itu ada adu tembak, jadi kami nggak puas, kalau ada adu tembak otomatis nggak ada ini ada luka sayatan,” ujar Roslin.
Selain ada luka tembak, kata Roslin, kondisi jenazah Brigpol Yosua disebut mengalami luka dengan dua jari yang ikut terputus. “Dengan ada luka sayatan lalu ada dua jari tangannya yang putus,” sebut Roslin.
Terpisah, Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan merespons soal keluarga Brigadir Yosua yang mempertanyakan soal luka sayat di tubuh Brigadir Yosua. Dia menyebut luka itu diduga akibat gesekan proyektil peluru.
“Ini hasil olah TKP dan bukti-bukti yang ada di lapangan sayatan itu diperkirakan hasil tembakan dari gesekan dari proyektil yang ditembakkan dari Bharada E ke Brigadir J,” ungkap Brigjen Ramadhan.
Ramadhan mengatakan luka tersebut bukan disebabkan senjata lain seperti senjata tajam (sajam) dan lain-lain. Dia mengatakan Brigadir J melepas tembakan sebanyak 7 kali, dan Bharada E sebanyak 5 kali.
"Bukan (karena senjata lain). Kalau luka tembaknya ada 7, tetapi ada satu tembakan yang mengenai dua bagian, seperti contoh ketika dia tembakan tangan dia tembus,” ujarnya.
Polri sebelumnya menyatakan Brigadir J ditembak setelah memasuki kamar istri Kadiv Propam Ferdy Sambo dan melakukan pelecehan, Jumat (8/7) lalu.
Pihak keluarga Brigadir Yosua sendiri mengatakan tidak percaya dengan penjelasan polisi dan minta kasus ini diusut tuntas.
Sumber: herald.id