Pernyataan Lengkap Novel Bamukmin Terkait Kasus ACT, Ungkap Peran Kemanusiaan FPI-PA 212

 





Kamis, 7 Juli 2022

Faktakini.info, Jakarta - Aksi Cepat Tanggap (ACT) hari-hari belakangan sedang banyak disoroti oleh berbagai pihak, bahkan para BuzzeRp pun gencar menyerang ACT seakan lupa ada banyak kasus korupsi diluar sana yang telah sangat merugikan rakyat seperti korupsi Dana Bansos dan lainnya.

Ustadz Novel Bamukmin turut angkat suara terkait hal itu. Berikut ini Pernyataan Ustadz Novel selengkapnya yang diterima Faktakini.info, Kamis (7/7/2022) pagi. 

Saya melihat rezim ini sdh sangat lebay sampai sampai gajah dipelupuk mata tak terlihat sementara semut disebrang lautan tampak dan yg mengambil peranan ini yg paling getol adalah klo bukan buzzeRP yg membuat heboh dengan maling teriak maling 

Masalah ACT sangat kecil bagai jarum jatuh dijerami namun memang perlu diusut secara transparan klo memang ada penyimpangan dlm melaksanakan amanat umat dan klo tidak sesuai dilakukan pembenahan bukan dihakimi rame rame tanpa proses yg jelas bahkan sampai sampai ada ancaman pembubaran ACT kan ini benar benar over acting 

Yg penting gmn negara ini selamat dari malapetaka yg besar dari penjarahan dan penjajahan oligarki juga para maling maling duit rakyat termasuk dana haji yg sdh g jelas rimbanya , masalah korupsi bansos harus diusut sampai ke presiden , juga masalah dugaan korupsi dua anak jokowi , masalah pcrnya LBP yg sdh dilaporkan , juga harta kekayaan pejabat yg 70,3 % yg meningkat saat pandemi juga audit itu harta yaqut meningkat drastis selama sesaat menjadi menang 

Dan masalah ACT jelas mau menenggelamkan ISU para mega skandal korupsi dan bukan ACT yg dibubarkan melainkan PDIP parta paling terkorupsi seindonesia dan masalah ACT dipakai buzzeRp untuk menenggelamkan mega korupsi dan paniknya rakyat ditibani masalah vaksin boster yg harus terealisasi oleh LBP lagi 

Lagi lagi muara utama adalah kepentingan politik rezim panik menghadapi 2024 dgn penindasan kepada siapa yg kontra rezim harus dihabisi

Berkenaan pencabutan izin operasi ACT yg begitu cepatnya maka kami FPI dan PA 212 melalui divisi kemanusiaanya masing masing sdh sejak lama membuka donasi secara langsung maupun secara transfer melalui rekening dgn ini FPi Dan PA 212 sdh siap

Dan FPI Sdh hadir aksi kemanusiaannya yg terdepan sebelum ACT yg mana ACT dibentuk thn 2005 sedangkan FPI sdh evakuasi mayat dan membantu dlm penanggulangan bencana pada saat tsunami Aceh tanpa bantuan pemerintas seperakpun namun hasilnya gemilang menjadi pengevakuasi mayat terbanyak dan terlama di Aceh ketika itu sampai mendapat penghargaan dari PBB dan bakti husada 

Dan sampai saat FPI tanpa bantuan pemerintah sedikitpun menjadi mandiri dan terdepan dan murni tidak punya kepentinhan politik praktis karna bukan dilatar belakangi partai

Siapapun yg menyalah gunakan amanat umat harus bertanggung jawab atas apa yg telah dilakukan karna umat islam indonesia sdh antusias memberi bantuan terhadap sesama bagi yg membutuhkan dan ACT adalah bagian yg terdepan dan dipercaya jgn sampai mengecewakan umat islam 

Kami dari PA 212 dan FPI juga sdh lama membuka rekening kemanusiaan dan sdh disalurkan kepada yg berhak baik dlm situasi sebelum pandemi , masa pandemi sampai saat ini kami bahu membahu bersama FPI dlm bencana banjir bandang lewuiliang 

Khusus FPI dari lahirnya sampai saat ini alhamdulillah sdh selalu terdepan dlm bencana dan 2004 menjadi fenomena pengevakuasi jenazah terbanyak dan terlama sampai mendapat penghargaan dari unesco dan bakti husada 

Untuk itu kami sdh teruji terdepan dlm menjaga amanat umat islam sehingga umat islam tidak perlu khawatir dlm menyampaikan amanatnya berupa memberikan sebagian hartanya kepada yg berhak karna kami juga punya bbrp no rek sesuai dgn kebutuhannya untuk disalurkan untuk dlm negri dan luar negri

Silahkan diusut secara transparan oleh masing masing pihak agar umat islam tau peristiwa yg sebenarnya jgn sampai ditunggangi kepentingan politik untuk mengkriminalisasi yg tidak sejalan dan yg lebih penting kasus mega korupsi direzim ini juga jgn terlupakan untuk diusut

Foto: Ustadz Novel Bamukmin