Sebaiknya Kapitra Ceramahi PDIP Agar Kadernya Tak Dicokok KPK, Tak Usah Sok Bijak Menggurui Dakwah Ulama!

 



Jum'at, 22 Juli 2022

Faktakini.info 

*SEBAIKNYA KAPITRA CERAMAHI PDIP AGAR KADERNYA TAK DICOKOK KPK, TAK USAH SOK BIJAK MENGGURUI DAKWAH ULAMA*

Oleh : *Ahmad Khozinudin*

Sastrawan Politik

https://heylink.me/AK_Channel/

_"Jadi, pola dakwah selama ini yang mengedepankan nahi munkar semata, tanpa ada kearifan, tanpa melihat situasi kekinian, itu kan sudah dialami berkali-kali menjadi hal yang sangat berat. Saya ingin menganjurkan pola seperti ini harus dievaluasi,"_

*[Politikus PDIP, Kapitra Ampera, 22/7]*

Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Kapitra Ampera, meminta Imam Besar Habib Rizieq Shihab atau HRS agar mengubah pola  dakwahnya. Menurut dia, HRS kerap mengeluarkan pernyataan yang kontroversi bahkan berpotensi diartikan sebagai provokatif dan agitatif. 

Pernyataan HRS baru-baru ini menyinggung kondisi Indonesia tengah dalam kerusakan dan darurat kebohongan. Menurutnya, pernyataan ini dapat menimbulkan kegaduhan.

"Begini pertama HRS itu masih bebas bersyarat. Dia harus menjaga pola dakwahnya. Jangan orang menganggap, atau aparat negara menganggap itu apa pernyataan yang provokatif dan agitatif ya karena itu sangat general," Ujarnya.

Aneh, Kapitra mau menggurui HRS seolah dia ilmunya sudah sundul langit. Seperti seorang Syaih yang mau memberikan nasehat pada muridnya.

Tidak layak, bahkan lancang seorang seperti Kapitra yang jelas ada di posisi rezim sok turut campur mengatur aktivitas dakwah Ulama. Tuntunan dakwah itu Nabi Muhammad SAW, panduannya al Qur'an dan As Sunnah. Bukan polisi atau penguasa.

Mengaitkan dakwah dengan status PB HRS sama saja mau menakut-nakuti ulama dengan penjara. Asal diketahui, HRS sudah kenyang di penjara, tak usah kapitra menakut-nakuti HRS dengan marasi Pembebasan Bersyarat yang sewaktu waktu bisa dipersoalkan, dan kembali masuk penjara.

Sejak awal rezim ini sudah zalim, HRS tidak layak dipenjara meskipun satu hari. Kalau Kapitra jujur mau memberi masukan demi keberlangsungan dakwah, sebaiknya Kapitra ceramahi petugas partai PDIP, sejawat separtainya Jokowi, agar tidak mengkriminalisasi HRS. Coba tengok berapa kali Jokowi bohong dan melanggar prokes, dipenjara ?

Dakwah memang wajib probokatif dan agitatif. Memprovokasi umat agar meninggalkan maksiat, membenci kezaliman, mencintai ketaatan dan menegakkan keadilan. Dakwah harus pula agitatif, menghimpun umat dalam barisan dakwah dan menjauhkan umat dari kezaliman, kebohongan dan penindasan.

Dahulu, Rasulullah SAW juga tegas, dakwahnya provokatif dan agitatif. Memprovokasi bangsa arab agar meninggalkan berhala-berhala mereka, mencela berhala dan membongkar kebohongan berhala yang hakekatnya tak bisa memberikan manfaat atau mafsadat.

Rasulullah SAW juga menyampaikan seruan agitasi, agar bangsa arab memeluk Islam dan berhimpun bersama dakwah Rasulullah SAW. Hasilnya, sejumlah orang masuk Islam, menjadi sahabat beliau dan berjuang dalam barisan dakwah Islam.

Yang disampaikan HRS jelas meneladani Rasulullah SAW dan sesuai sunnah. Faktanya saat ini memang darurat kebohongan, termasuk darurat korupsi. Kalau mau kasih nasehat, Kapitra sebaiknya ceramahi saja kader PDIP yang banyak dicokok KPK. Kasih tips dan trik, bagaimana agar tidak dicokok KPK. Tak usah sok bijak kepo mau menggurui Ulama. [].