Ungkap Kejanggalan Kematian Brigadir Yoshua, Keluarga: Tubuh Memar Seperti Dianiaya

 




Selasa, 12 Juli 2022

Faktakini.info, Jakarta - Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat tewas ditembak oleh sesama anggota polisi yakni Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo. Pihak keluarga menilai ada yang ganjil dari insiden itu.

Tewasnya Brigadir Yoshua ini dinilai keluarga ada yang janggal bukan hanya sekedar luka tembak, namun ada beberapa memar seperti bekas dianiaya.

"Yang kami periksa, ini belum keseluruhan punggung dan kaki ya. Ini yang kami lihat itu ada di dada agak ke kanan atau bahu kanan, terus kami tanyakan juga kok dimata ada seperti (bekas sayatan) pisau sangkur. Tetapi dari pihak penyidik katanya itu kena dari gimana ya tembakan yang kena mata itu goresan dari peluru jadi tidak ada pakai pisau atau benda tajam katanya," kata kakak kandung Brigadir Yoshua, Yuni Hutabarat ketika dikonfirmasi detikSumut, Selasa (12/7/2022).

Yuni juga menyebutkan, luka yang dinilai janggal pihak keluarga itu bukan hanya di bagian dada dan muka saja, melainkan ada luka juga di bagian hidung lalu ada pula luka lebam seperti dianiaya.

"Di hidungnya itu seperti luka tembakan, dan ternyata kami tanyakan luka apa dari penyidik mengatakan juga bekas peluru juga. Terus ada banyak luka lebam seperti dianiaya gitu," ujar Yuni.

Saat jenazah Brigadir Yoshua diterima pihak keluarga, rahang almarhum sedikit bergeser. Pipi kanannya juga terlihat bengkak.

"Kami melihat rahangnya saja bergeser ya, terus pipi sebelah kanannya itu juga bengkak seperti kena dihantam. Matanya agak lebam, perutnya juga itu kiri kanan biru, terus mereka juga menjelaskan bagian-bagian tersebut, di tangannya juga ada, jari kelingking dan jari manisnya ini seperti patah katanya juga seperti goresan peluru sampai kelihatan tulangnya sih. Tetapi mereka tidak menjelaskan kondisi yang di kaki," sebut Yuni.

Pertanyaan kondisi yang di kaki sebelah kanan Yoshua dianggap agak berbeda seperti patah lantaran dipegang agak bengkok.

"Kami kira itu akibat perjalanan jauh ya bengkok itu, saya raba ternyata kaki tulangnya itu memang patah," ucap Yuni menceritakan.

Bagi keluarga, Brigadir Yosua adalah sosok anak yang baik. Dia anak kedua dari empat bersaudara. Dia bahkan tidak ingin merepotkan orang tua atau keluarganya saat dia dalam kondisi sulit. Dia tak ingin orang tuanya khawatir.

"Dia ini sosok yang tidak pernah mau memberitahu kondisi kesusahannya," terang Yuni.

Yuni juga menceritakan sebelum ada kabar tewasnya adik kandungnya tersebut bahwa pada Jumat pagi (8/7) kondisi adik kandungnya masih dalam keadaan baik. Apalagi adiknya itu juga masih merespons grup WhatsApp keluarga mereka.

Yuni hanya berharap, kasus tewasnya adiknya itu dapat diselesaikan dengan baik dan diproses dengan secara baik agar bisa jelas semua persoalannya.

Sebelumnya diberitakan, Seorang polisi asal Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi bernama Nofriansyah Yosua Hutabarat tewas setelah alami luka tembak di tubuhnya. Polisi berpangkat brigadir itu tewas dengan empat luka tembak.

Jenazah Brigadir Yosua itu dibawa ke Jambi dengan menggunakan Cargo Bandara pada Sabtu (9/7). Tewasnya Brigpol tersebut juga dilaporkan pada Jumat (8/7) malam di kediaman Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

Kejadian tewasnya Brigadir Yosua disebut Polri bahwa adanya kejadian baku tembak antara Brigadir Yosua dan Bharada E di Rumdis Kadiv Propam Polri. Bharada E kini juga sudah diamankan polisi dan beberapa saksi juga diperiksa dari kejadian tewasnya Yosua.

Foto: Jenazah Brigadir Yosua di rumah duka di Jambi. (Foto: Istimewa)

Sumber: detik.com